Syair Abu Nawas dalam Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia

- Redaksi

Monday, 29 January 2024 - 01:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Penggalan Syair Abu Nawas
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Abu Nawas merupakan tokoh jenaka di masa Khalifah Harun. Terdapat syair Abu Nawas yang cukup populer saat ini. 

Syair Abu Nawas kerap dijadikan sebagai pengingat dan dikenal dengan i’tiraf. Syair tersebut mampu membuat siapapun yang mendengarnya akan terharu.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Isi Syair Abu Nawas yang Wajib diketahui

Untuk melantunkan syair Abu Nawas, tentu Anda harus menghafalkan lirik sebagai berikut ini:

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan, wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi

Artinya: “Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka jahim”

فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ , فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Kenalkan Kemenhan Era Prabowo jadi Tim Pemenangnya

Fa hablii taubatan waghfir zunuubii, fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi

Artinya: “Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar”

ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ , فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali, fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali

Artinya: “Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan”

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ , وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ

Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi, wa dzambii zaa-idun kaifah timaali

Artinya: “Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya”

إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ , مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ

Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka, muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka

Baca Juga :  Sebutkan dan Jelaskan Komponen dan Struktur Sistem Operasi? Mari Kita Bahas!

Artinya: “Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu”

فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ , فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun, ca in tathrud faman narjuu siwaaka

Artinya: “Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?”

Berita Terkait

Memahami Prinsip-prinsip Demokrasi Menurut Islam: Landasan Etika Bernegara
Cara Menghitung Skala Peta dengan Mudah dan Akurat
Mengapa Asesmen Menjadi Dasar Penting dalam Proses Pembelajaran Paud? Begini Penjelasannya!
Bagaimana Cara Membuat Magnet dengan Induksi? Berikut ini Penjelasannya!
Apa yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan untuk Berprilaku Bagi Profesi Tertentu?
Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Mari Kita Bahas Bersama!
Bagaimana Upaya Guru Mempelajari dan Menguasai Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Peningkatan Kinerja Berdasarkan Rating Observasi Praktik Kinerja dan Hasil Refleksi?
Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Sholat? Berikut Pembahasannya!

Berita Terkait

Friday, 5 December 2025 - 17:17 WIB

Memahami Prinsip-prinsip Demokrasi Menurut Islam: Landasan Etika Bernegara

Friday, 5 December 2025 - 11:16 WIB

Cara Menghitung Skala Peta dengan Mudah dan Akurat

Thursday, 4 December 2025 - 16:16 WIB

Mengapa Asesmen Menjadi Dasar Penting dalam Proses Pembelajaran Paud? Begini Penjelasannya!

Wednesday, 3 December 2025 - 17:00 WIB

Bagaimana Cara Membuat Magnet dengan Induksi? Berikut ini Penjelasannya!

Wednesday, 3 December 2025 - 16:51 WIB

Apa yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan untuk Berprilaku Bagi Profesi Tertentu?

Berita Terbaru