Harga Cabai Terus Melambung Tinggi, Begini Kata Petani

- Redaksi

Saturday, 2 March 2024 - 05:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Potret petani Cabai (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Harga cabai merah dan cabai rawit merah naik di pasar saat ini. Namun, para petani cabai seolah tidak merasakan manfaat dari kenaikan harga tersebut. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebaliknya, kondisi tersebut menjadi hal yang merugikan, termasuk bagi petani cabai di Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan yang bernama Juharno.

Juharno merasakan bahwa tingginya intensitas hujan yang terjadi saat ini membuat tanaman cabai tidak tumbuh dengan maksimal. 

Buah cabai yang semestinya sempurna, justru jadi menghitam dan membusuk akibat curah hujan yang tinggi. 

Kondisi ini membuat hasil panen cabai menjadi tidak bisa laku dan hanya digunakan untuk dipakai keluarganya. 

Baca Juga :  Resep Cilor, Aci Telur enak gurih mudah

“Panen tidak maksimal, rugi,” kata Juharno pada Jumat (1/3/2024).

Bahkan hal ini terjadi pada lahan seluas 4.000 meter persegi yang dikelolanya bersama sejumlah petani lainnya. 

Hasil panen cabai merah Juharno hanya 25 kilogram, sedangkan dalam kondisi normal Juharno dan teman-temannya bisa menghasilkan panen cabai hingga lebih dari empat kuintal untuk setiap 1.000 meter persegi sekali panen.

Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh Juharno saja, melainkan juga rekan-rekannya yang menanam cabai. 

Mereka juga merasa kecewa melihat harga cabai yang cukup tinggi di pasaran, namun hasil panen mereka tidak bisa memenuhi permintaan konsumen karena kondisi paksaan alam yang sedang dialami saat ini.

Baca Juga :  3 Pencuri Rel Kereta Berhasil Ditangkap Polisi di Malangbong Garut

Lalu apa yang seharusnya dilakukan para petani cabai untuk mengatasi masalah ini? Salah satu solusinya adalah mengganti tanaman cabai dengan komoditas sayuran lainnya. 

Beberapa petani mulai beralih ke sayuran hijau, seperti kangkung dan bayam, yang memiliki prospek pasar yang baik dan cocok dengan kondisi lingkungan setempat.

Selain itu, para petani juga dapat meningkatkan keterampilan mengelola dan mengendalikan produksi. 

Hal ini dapat membantu para petani agar lebih siap dalam menghadapi perubahan iklim dan menjaga kualitas hasil panen. 

Dengan pengembangan keterampilan, para petani diharapkan bisa tetap bertahan dan pada akhirnya mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil tanaman yang ditanam.

Berita Terkait

Job Fair 2025, 25.000 Lowongan Kerja Siap Dibuka, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya
Menpora: Indonesian Idol Bantu Anak Muda Tembus Dunia Musik dan Ekonomi Kreatif
Realme GT7 Series Siap Rilis Global 27 Mei 2025, Usung Teknologi Super Canggih
Kasus Covid-19 Naik di Beberapa Negara, Kemenkes Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Polisi Tertibkan Bendera Ormas Ilegal di Kemayoran Demi Jaga Ketertiban Warga
Tim SAR Temukan 5 Jenazah Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak
Jelang Lawan China dan Jepang, Dua Pemain Ini Absen dari Skuad Garuda
Hangatnya Diplomasi Budaya, Prabowo Nikmati Seni dan Kuliner Thailand

Berita Terkait

Tuesday, 20 May 2025 - 15:37 WIB

Job Fair 2025, 25.000 Lowongan Kerja Siap Dibuka, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya

Tuesday, 20 May 2025 - 15:34 WIB

Menpora: Indonesian Idol Bantu Anak Muda Tembus Dunia Musik dan Ekonomi Kreatif

Tuesday, 20 May 2025 - 15:32 WIB

Realme GT7 Series Siap Rilis Global 27 Mei 2025, Usung Teknologi Super Canggih

Tuesday, 20 May 2025 - 15:29 WIB

Kasus Covid-19 Naik di Beberapa Negara, Kemenkes Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Tuesday, 20 May 2025 - 15:27 WIB

Polisi Tertibkan Bendera Ormas Ilegal di Kemayoran Demi Jaga Ketertiban Warga

Berita Terbaru