3 Makanan Khas Papua Pegunungan yang Lezat dan Nikmat, Meskipun Sedikit Ekstrim

- Redaksi

Friday, 1 March 2024 - 03:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makanan Khas Papua Pegunungan

SwaraWarta.co.id – Sama halnya dengan wilayah Papua lainnya, makanan khas Papua Pegunungan tidak jauh-jauh berkutat dengan bahan dasar yang terbuat dari tepung sagu.

Kekayaan tanaman sagu serta merupakan bahan pokok sehari-hari wilayah Indonesia Timur tak ayal membawa pengaruh besar terhadap kuliner lokal, termasuk makanan khas Papua Pegunungan.

Dari konsep inilah keberagaman makanan khas Papua Pegunungan yang lebih kental dengan unsur sagunya mendominasi menu-menu masakan yang disajikan, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kepentingan komersial.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bentang alam yang indah, kekayaan alam yang berlimpah, tentunya membawa pengaruh besar terhadap masyarakatnya sendiri.

Sebagai wilayah yang indah ditopang dengan kuliner yang unik dan menarik, tentunya jadi modal besar bagi Papua untuk mendatangkan devisa daerah melalui wisatawan-wisatawan yang datang berkunjung.

Tentunya, makanan khas Papua Pegunungan bisa jadi bagian dari daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk balik, dan balik lagi berkunjung ke wilayah tersebut.

Dari banyaknya makanan khas Papua Pegunungan yang ada dan tersebar di beberapa wilayah, ada 3 makanan khas yang bisa dibilang paling menonjol.

3 Makanan Khas Papua Pegunungan yang Lezat dan Nikmat, Meski Sedikit Ekstrim

Dari ketiga makanan yang akan dibahas berikut ini, ada satu menu makanan yang kurang lebih sama seperti makanan khas Papua Tengah.

Makanan apakah itu, mari kita simak satu persatu hingga tuntas.

Udang Selingkuh

Udang Selingkuh
Udang Selingkuh

 

Sama halnya seperti makanan di daerah Papua Tengah, Udang Selingkuh pun menjadi salah satu makanan khas Papua Pegunungan dengan tentunya memiliki tekstur dan karakteristik yang sedikit berbeda, menyesuaikan dengan pengaruh wilayah; baik dari bumbu yang dipakai maupun proses memasaknya.

Seperti sudah banyak orang tahu, Udang Selingkuh merujuk kepada udangnya sendiri yang akan dipakai sebagai menu yang lezat.

Baca Juga :  Menelusuri Sejarah dan Keindahan Jalan Asia Afrika di Bandung

Kenapa disebut Udang Selingkuh? Apakah udangnya selingkuh dengan cumi-cumi, atau selingkuh dengan ubur-ubur?

Pastinya tidak. Selingkuh di sini merujuk kepada penampakan udangnya yang unik, perpaduan udang dengan kepiting. Atau memang benar udang ini selingkuh dengan kepiting.

Dari struktur tubuh, udang ini jelas adalah struktur tubuh udah pada kebanyakan, akan tetapi yang menjadi pembeda adalah capitnya.

Capit udang selingkuh jauh lebih besar dibanding udang-udang sejenis, dan tentunya capit tersebut lebih mirip capit kepiting dibanding capit udang.

Dari sini kemungkinan nama Udang Selingkuh itu bermula, yang kemudian menjadi sangat populer dan tentunya digemari banyak orang.

Kembali ke soal makanannya, udang selingkuh memiliki tekstur daging yang jauh lebih lembut bila dibanding dengan daging udang lain pada kebanyakan.

Rasa daging memiliki citarasa yang manis dan legit. Udang Selingkuh bukanlah udang yang hidup di perairan asin tapi hidup di air tawar.

Secara tampilan, Udang Selingkuh sangat mirip dengan lobster saat dihidangkan di atas meja, tentunya akan sangat mengundang selera apalagi kalau kita sedang dalam keadaan benar-benar lapar.

Udang Selingkuh dalam prosesnya bisa dimasak dengan digoreng atau dibumbui, untuk penyajiannya sendiri biasanya ditambahkan sayuran berupa selada sebagai pelengkap atau sebagai lalapan.

Soal rasa pastinya tidak ada duanya, perpaduan bumbu dengan citarasa tinggi, berpadu dengan daging udang yang bersemu manis ditambah kelembutan dari daging udangnya sendiri.

Sebuah perpaduan antara rasa, citarasa, bumbu-bumbu, dan aroma yang memikat tentunya menjadi alasan kenapa makanan khas Papua Pegunungan Udang Selingkuh ini banyak diminati orang.

Menikmati Udang Selingkuh tentunya bisa dilakukan di mana saja, akan tetapi menyantapnya di tempatnya langsung, tentunya memiliki sensasi yang berbeda.

Baca Juga :  Pengalaman Seru Liburan di Jakarta Aquarium Safari

Bentang alam Papua Pegunungan yang hijau, sejuk, dan asri, tentunya menjadi surga bagi para pecinta kuliner pada saat menyantap Udang Selingkuh ini.

Penasaran untuk mencobanya? Terbanglah segera ke Papua Pegunungan, dan nikmati sensasinya.

Sate Ulat Sagu

Sate Ulat Sagu
Sate Ulat Sagu

 

Sedikit ekstrim bagi yang belum terbiasa, makanan khas Papua Pegunungan berikutnya adalah Sate Ulat Sagu.

Papua, termasuk Papua Pegunungan yang identik dengan tanaman sagu tentunya tidak asing lagi dengan keberadaan ulat-ulat sagu yang gemuk-gemuk yang biasanya bersarang di batang-batang pohon sagu yang sudah roboh atau busuk.

Bagi sebagian orang, ulat sagu terlihat menjijikkan padahal kandungan protein dalam ulat sagu termasuk yang paling tinggi dibanding protein hewani lainnya.

Ini tentunya kembali ke soal kebiasaan. Banyak orang mungkin tidak bisa memakannya tetapi bagi sebagian lain merupakan hidangan istimewa terlezat yang pernah dirinya makan.

Bagi yang pernah memakannya, ulat sagu rasanya sangat lezat dibalik tampilannya yang ekstrim. Bukan hanya itu ulat sagu juga memiliki tekstur daging mirip daging ayam dengan tekstur daging yang lembut dan creamy.

Ada sensasi menarik bagi yang baru memakannya, dan itu adalah tantangannya. Di Papua, ulat sagu menjadi makanan favorit.

Bisa dimakan langsung saat mentah atau memproses terlebih dahulu dengan memasaknya terlebih dahulu.

Dan salah satu proses memasak ulat sagu yang paling digemari adalah dengan cara dibuat menjadi sate.

Prosesnya pembuatan satenya sendiri seperti sate pada umumnya, yakni dengan cara ditusuk untuk lantas dibakar atau digoreng.

Menurut kepercayaan warga setempat, mengkonsumsi sate ulat sagu bisa meningkatkan energi serta vitalitas kaum pria, dan pastinya ulat sagu mengandung kolesterol yang cukup rendah dibanding jenis daging lainnya.

Baca Juga :  7 Hotel Termurah di Pasuruan: Harga Mulai Rp 42 Ribuan, Nyaman dan Terjangkau

Yang ingin menantang diri dan merasakan sensasi pada saat memakan Sate Ulat Sagu ini, tidak usah khawatir.

Sate Ulat Sagu tidak semengerikan seperti tampilannya, justru kenikmatan dagingnya akan membuat siapa pun merasa ketagihan.

Sarang Semut

Sarang Semut
Sarang Semut

 

Selain Sate Ulat Sagu, makanan khas Papua Pegunungan lainnya yang terbilang ekstrim adalah Sarang Semut.

Jika Anda berpikiran bahwa Sarang Semut yang dimaksud adalah sarang dari gerombolan semut, tentunya Anda salah menduga.

Sarang Semut yang dimaksud di sini adalah sejenis tumbuhan yang dari segi tampilan secara visual mirip-mirip dengan sarang dari koloni semut.

Sarang Semut merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan suatu penyakit di dalam tubuh.

Sarang Semut merupakan tanaman endemik asli Papua yang biasanya tumbuh di hutan-hutan.

Sarang semut sifatnya saprofit, mirip jamur yang menumpang pada dahan atau batang tumbuhan lainnya.

Tumbuhan Sarang Semut tumbuh sebagai tanaman liar di hutan-hutan tropis Papua maupun Kalimantan.

Kandungan mineral yang terdapat pada tanaman Sarang Semut mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh, bisa membantu mengobati penyakit kanker, serta bisa pula dimanfaatkan untuk obat anti diabetes.

Cara pengolahan Sarang Semut cukup sederhana. Anda hanya butuh merebusnya, kemudian diambil airnya untuk diminum sebagai jamu.

Atau Sarang Semut ini bisa juga diolah menjadi semacam teh kering untuk diseduh. Selain bisa mengatasi berbagai penyakit yang telah disebutkan di atas, tanaman ini mempunyai efek khasiat untuk meningkatkan stamina dan vitalitas terutama kaum laki-laki.

Jadi Bagaimana, dari ketiga makanan khas Papua Pegunungan di atas yang lumayan ekstrim tersebut sudah bisa membuat Anda penasaran untuk mengkonsumsinya?

Kalau sudah, lakukan dan nikmati sensasinya

 

Berita Terkait

Bisnis Olahan Durian: Lezat, Mudah, dan Menguntungkan!
Pantai Boratei: Wisata Keluarga di Nabire dengan Pasir Putih dan Ombak Tenang
Apa Aja Sih Perbedaannya? 7 Perbedaan Menginap di Hotel Mewah vs. Hotel Hemat
Resep Madu Mongso Ketan Hitam dan Kurma, Jajanan Lebaran yang Manis dan Legit
Sentra Kue Subuh Pasar Senen: Tempat Favorit Warga Berburu Takjil Murah Meriah
Pisang Asar dan Asidah, Takjil Khas Maluku yang Selalu Diburu Saat Ramadhan
Rekomendasi Tempat Buka Puasa di Telaga Ngebel dengan Pemandangan Alam yang Memukau, Dijamin Bikin Ketagihan
Pemkab Lumajang Tutup Sementara Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu untuk Evaluasi Pengelolaan Wisata

Berita Terkait

Friday, 14 March 2025 - 10:12 WIB

Bisnis Olahan Durian: Lezat, Mudah, dan Menguntungkan!

Friday, 14 March 2025 - 10:08 WIB

Pantai Boratei: Wisata Keluarga di Nabire dengan Pasir Putih dan Ombak Tenang

Wednesday, 12 March 2025 - 19:12 WIB

Apa Aja Sih Perbedaannya? 7 Perbedaan Menginap di Hotel Mewah vs. Hotel Hemat

Wednesday, 12 March 2025 - 09:06 WIB

Resep Madu Mongso Ketan Hitam dan Kurma, Jajanan Lebaran yang Manis dan Legit

Wednesday, 12 March 2025 - 08:50 WIB

Sentra Kue Subuh Pasar Senen: Tempat Favorit Warga Berburu Takjil Murah Meriah

Berita Terbaru

Kapan Jadwal pengumuman SNBP 2025?

Pendidikan

Kapan Jadwal pengumuman SNBP 2025? Catat Tanggal Penting Ini!

Sunday, 16 Mar 2025 - 19:06 WIB

Cara Registrasi Kartu Axis Terbaru di Tahun 2025

Teknologi

2 Cara Registrasi Kartu Axis Terbaru di Tahun 2025

Sunday, 16 Mar 2025 - 13:37 WIB

Takjil Huruf N yang Unik dan Menggugah Selera untuk Buka Puasa

Lifestyle

7 Takjil Huruf N yang Unik dan Menggugah Selera untuk Buka Puasa

Sunday, 16 Mar 2025 - 13:30 WIB