Berita

Rahasia Sukses Indra, Pemuda Ponorogo Raup Omzet Rp 100 Juta dari Budidaya Melon Hidroponik

SwaraWarta.co.id – Fiska Indra Pratama (28), seorang pemuda asal Desa Muneng, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, berhasil mengembangkan budidaya melon dengan metode hidroponik di dalam greenhouse.

Baca Juga: Potensi Bisnis Menguntungkan dari Budidaya Ikan Gurame

Berkat usahanya, Indra kini meraih omzet hingga Rp 100 juta per tahun. Indra memanfaatkan lahan seluas 600 meter persegi yang mampu menampung 1.600 polibag.

ADVERTISEMENT

adsads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di dalam greenhouse tersebut, ia menanam berbagai jenis melon dari berbagai negara, seperti melon inthanon atau golden emerald (Belanda), sweet humi (Tiongkok), fujisawa (Jepang), sweet net (Thailand), dan musk melon (Jepang).

Meski awalnya mengalami berbagai kendala saat membangun greenhouse dan mencoba metode hidroponik, Indra kini telah menguasai cara budidaya melon yang efektif.

Lulusan ITS Surabaya ini mengakui bahwa ia memulai usahanya hanya dengan modal nekat dan belajar dari YouTube serta hobi berkebun.

“Saya memilih greenhouse dan hidroponik ini karena efisiensi lahan, karena dengan kedua cara ini dengan lahan yang terbatas, tetapi populasi bisa maksimal,” kata Indra, sapaan akrabnya.

Indra juga membandingkan metode bertani konvensional di sawah dengan di greenhouse.

Menurutnya, bertani di greenhouse bisa 20 kali lebih menguntungkan. Selain itu, tanaman lebih minim penggunaan pestisida dan bisa ditanam di segala musim.

Dalam setahun, Indra bisa memanen melon hingga empat kali, berbeda dengan di sawah yang hanya bisa dilakukan dua kali panen.

“Untuk omzet per 1.000 tanaman, dalam sekali panen bisa sampai Rp 30 juta, dengan keuntungan bisa sampai Rp 21 juta untuk sekali tanam,” ungkap Indra.

Kini, Indra juga membuka greenhousenya untuk kegiatan wisata edukasi dan pelatihan. Saat musim panen, ia mempersilakan siapa saja untuk langsung membeli melon di kebunnya dengan harga mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

Baca Juga: Bisnis Budidaya Ikan Cupang: Peluang Menjanjikan di Kalangan Anak Muda

“Tergantung jenisnya, harga mulai Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per kilo,” imbuh Indra.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

SwaraWarta.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapatkan sorotan setelah menerima empat laporan masyarakat terkait…

10 hours ago

Pekan Raya Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Konser Akhir Pekan!

SwaraWarta.co.id - Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 resmi digelar mulai 19 Juni hingga 13 Juli…

10 hours ago

Indomaret Luncurkan Promo JSM dan Mingguan Hari Ini, 20 Juni 2025

SwaraWarta.co.id – Indomaret kembali menghadirkan promo menarik yang sayang dilewatkan bagi pelanggan setia. Promo spesial…

10 hours ago

OpenAI Hentikan Kerja Sama dengan Scale AI setelah Startup Itu Dapat Investasi dari Meta

SwaraWarta.co.id – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, OpenAI, memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Scale…

10 hours ago

Iran Luncurkan Rudal Canggih Sejjil dalam Serangan Terhadap Israel

SwaraWarta.co.id - Iran secara resmi meluncurkan rudal balistik medium-range canggih model Sejjil menuju wilayah Israel…

10 hours ago

Warga Negara Asing Asal Suriah Diamankan Imigrasi Ponorogo

swarawarta.co.id - Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Ponorogo mengamankan seorang warga negara asing (WNA) asal…

11 hours ago