Kisah Bayi 19 Bulan dari Sabah Mengidap Kanker Ovarium: Fakta dan Penjelasan Medis

- Redaksi

Friday, 11 October 2024 - 20:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Seorang bayi berusia 19 bulan dari Sabah, Malaysia, bernama Daneen Auni Riksi, baru-baru ini didiagnosis mengidap kanker ovarium stadium tiga.

Saat ini, bayi tersebut tengah menjalani fase pemulihan pasca operasi di Rumah Sakit Wanita dan Anak Sabah (HWKKS).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Orang tua Daneen pertama kali menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika putri mereka mengalami perut kembung dan sembelit, serta sering menangis karena menahan rasa sakit.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis, dokter mendiagnosis Daneen dengan kanker ovarium, yang memerlukan tindakan kemoterapi untuk mengobati penyakitnya.

Fallarystia, ibu dari Daneen, mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak menduga anaknya akan didiagnosis dengan kanker ovarium, terutama mengingat penyakit ini sangat jarang terdengar terjadi pada anak-anak.

Baca Juga :  Baru Bebas 6 Jam dari Lapas Malang, Dua Jambret Kembali Diamankan Polisi

Ia juga menyampaikan bahwa dokter yang menangani kasus tersebut sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut karena kondisi yang dialami putrinya termasuk langka.

Menurut laman resmi National Cancer Institute, tumor ovarium pada anak-anak terbentuk di jaringan ovarium.

Meskipun sebagian besar tumor ovarium pada anak bukanlah jenis kanker, namun kanker ovarium pada anak-anak memang dapat terjadi, meski sangat jarang.

Umumnya, kanker ovarium paling sering terjadi pada wanita yang berusia 15 hingga 19 tahun.

Ovarium itu sendiri merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon wanita, seperti estrogen dan progesteron.

Dalam konteks kasus yang lebih luas, Lisa Diller, MD, seorang Direktur Klinis Onkologi Pediatrik di Dana-Farber/Boston Children’s Cancer and Blood Disorders Center, menjelaskan bahwa meskipun kanker pada bayi jarang terjadi, bukan berarti hal tersebut tidak mungkin.

Baca Juga :  Syahrul Yasin Limpo Segera Disidang, Berkas Perkara Sudah Dinyatakan Lengkap

Ia menjelaskan bahwa jenis kanker yang paling umum ditemukan pada bayi adalah neuroblastoma, yaitu kanker langka yang menyerang sistem saraf yang sedang berkembang.

Neuroblastoma sering muncul sebagai tumor di sekitar atau di dekat tulang belakang, perut, atau kelenjar adrenal.

Selain itu, Dr. Diller menambahkan bahwa jenis kanker lain yang kadang ditemukan pada anak-anak termasuk leukemia (kanker darah) dan tumor teratoma, yang sering muncul sebagai massa di dekat tulang ekor.

Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa dalam beberapa kasus, kanker pada bayi dapat terdeteksi sejak sebelum kelahiran melalui USG, yang dilakukan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin.

Diller menekankan bahwa sebagian besar kanker pada anak-anak, mirip dengan yang terjadi pada orang dewasa,

Baca Juga :  KJRI Kuching Pulangkan Jenazah Tiga WNI Korban Kecelakaan Maut di Sarawak

diyakini berkembang akibat mutasi gen yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, sehingga akhirnya menjadi kanker.

Namun, ia juga menjelaskan bahwa mengidentifikasi penyebab lingkungan yang mungkin terkait dengan kanker pada anak-anak cukup sulit.

Hal ini disebabkan oleh jarangnya kasus kanker pada anak, serta sulitnya menentukan apa yang mungkin telah mempengaruhi anak sejak awal perkembangannya.

Kisah yang dialami Daneen menjadi salah satu contoh betapa pentingnya kewaspadaan orang tua terhadap gejala-gejala yang tidak biasa pada anak-anak mereka.

Kanker pada bayi mungkin jarang terjadi, namun dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, peluang untuk pemulihan dapat ditingkatkan.***

Berita Terkait

Sound Horeg Haram? Tuai Pro dan Kontra Dikalangan Publik!
Kapan Lapor Diri PPG 2025 Kemendikbud? Berikut ini Rincian Jadwal Terbarunya!
Kronologi Lengkap! Limbad Ditahan Imigrasi Jeddah Karena Gigi Taring Disebut Syaiton
BREAKING NEWS! Gaji PPPK 2025 Akhirnya Cair Bulan Depan, Ada yang Tembus Rp7,3 Juta per Bulan! Cek Rinciannya di Sini
Maaf, Honorer Kategori R4 Tetap Gagal Seleksi PPPK, Meski Nilai Tinggi! Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu?
Apakah Ada Jalur Khusus untuk Honorer R4 Usai Gagal PPPK Tahap 2 2024? Begini Penjelasannya
Tak Lolos PPPK Tahap 2 tapi Statusmu Honorer R3b dan R4? Begini Prediksi Nasibnya
Terungkap! DPR dan BKN Sepakati Batas Akhir Pengangkatan PPPK dan CPNS 2025, Honorer R2 dan R3 Masih Bisa Jadi Full Time ASN!

Berita Terkait

Tuesday, 8 July 2025 - 11:00 WIB

Sound Horeg Haram? Tuai Pro dan Kontra Dikalangan Publik!

Tuesday, 8 July 2025 - 09:31 WIB

Kapan Lapor Diri PPG 2025 Kemendikbud? Berikut ini Rincian Jadwal Terbarunya!

Tuesday, 8 July 2025 - 09:20 WIB

Kronologi Lengkap! Limbad Ditahan Imigrasi Jeddah Karena Gigi Taring Disebut Syaiton

Saturday, 5 July 2025 - 22:51 WIB

BREAKING NEWS! Gaji PPPK 2025 Akhirnya Cair Bulan Depan, Ada yang Tembus Rp7,3 Juta per Bulan! Cek Rinciannya di Sini

Saturday, 5 July 2025 - 21:51 WIB

Maaf, Honorer Kategori R4 Tetap Gagal Seleksi PPPK, Meski Nilai Tinggi! Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu?

Berita Terbaru

Sound Horeg Haram

Berita

Sound Horeg Haram? Tuai Pro dan Kontra Dikalangan Publik!

Tuesday, 8 Jul 2025 - 11:00 WIB