Senator Australia Serukan Penolakan Terhadap Raja Charles III: Anda Bukan Raja Saya

- Redaksi

Monday, 21 October 2024 - 20:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.idRaja Charles III dari Inggris baru saja menyelesaikan pidatonya di Gedung Parlemen Australia pada hari Senin ketika seorang senator asal penduduk asli berteriak, “Anda bukan raja saya.”

Dari bagian belakang ruangan, Senator Independen Lidia Thorpe berteriak kepada pasangan kerajaan, “Kembalikan tanah kami, kembalikan apa yang telah Anda curi,” sambil diamankan oleh petugas keamanan yang segera membawanya keluar dari ruangan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Protes tersebut terjadi saat Raja Charles dan Ratu Camilla mengunjungi ibu kota Australia, Canberra, untuk bertemu dengan para pemimpin negara, termasuk Perdana Menteri Anthony Albanese.

Kunjungan ini merupakan bagian dari tur resmi mereka di Australia, di mana Raja Charles menyampaikan pidato penting di hadapan parlemen.

Dalam pidatonya, Raja Charles mengakui keberadaan dan kontribusi masyarakat Adat Australia, yang telah mendiami tanah tersebut selama puluhan ribu tahun sebelum kedatangan pemukim Inggris lebih dari 230 tahun yang lalu.

Baca Juga :  Lestarikan Kesenian, PLN Libatkan Reog Ponorogo dalam Acara Pra Olimpiade Paris 2024

Ia menegaskan penghargaannya terhadap budaya dan sejarah masyarakat adat yang telah membentuk pandangannya.

“Sepanjang hidup saya, masyarakat adat Australia telah memberikan kehormatan besar dengan begitu murah hati membagikan kisah dan budaya mereka kepada saya,” ujar Raja Charles.

“Saya hanya bisa mengatakan betapa pengalaman saya sendiri telah diperkaya dan diperkuat oleh kebijaksanaan tradisional tersebut.”

Sebelumnya, sebuah upacara penyambutan tradisional Aborigin diadakan di luar Gedung Parlemen untuk menyambut pasangan kerajaan.

Namun, bagi sebagian besar masyarakat adat di Australia, kehadiran keluarga kerajaan masih dianggap sebagai simbol dari penjajahan dan perampasan hak-hak tanah adat.

Meskipun pidato Raja Charles mencoba merangkul masyarakat adat dengan menyebutkan pentingnya sejarah dan budaya mereka, ketegangan tetap ada antara masyarakat adat Australia dan simbol-simbol kolonialisme, seperti kerajaan Inggris.

Baca Juga :  BMKG Pastikan Pemantauan Penuh Terhadap Gunung Api di Indonesia, Fokus pada Gunung Berstatus Siaga dan Awas

Protes yang dilakukan oleh Senator Lidia Thorpe mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap sejarah penjajahan yang masih dirasakan hingga saat ini.

Senator Thorpe, yang dikenal sebagai aktivis hak-hak masyarakat adat, sering kali mengangkat isu tentang tanah yang dicuri dan hak-hak masyarakat adat yang belum terpenuhi.

Protes ini mencerminkan keresahan banyak anggota masyarakat adat yang merasa bahwa meskipun ada pengakuan, tindakan nyata untuk mengembalikan hak atas tanah dan mengakui kedaulatan mereka masih belum terpenuhi.

Selain itu, pernyataan Thorpe juga mencerminkan perdebatan yang lebih luas di Australia tentang peran monarki Inggris di negara tersebut.

Meskipun Australia adalah bagian dari Persemakmuran dan masih mengakui Raja Inggris sebagai kepala negara, ada gerakan yang semakin berkembang untuk menjadikan Australia sebagai republik yang sepenuhnya mandiri.

Baca Juga :  Jumlah Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter PPDS FK Unpad Bertambah

Penyambutan tradisional dan pidato Raja Charles mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat dan apresiasi terhadap masyarakat adat,

tetapi insiden tersebut menunjukkan bahwa banyak tantangan masih ada dalam menyembuhkan luka sejarah antara Australia dan keluarga kerajaan Inggris.

Kunjungan resmi Raja Charles dan Ratu Camilla ini, yang seharusnya menjadi simbol dari hubungan yang kuat antara Inggris dan Australia, justru menunjukkan bahwa ada pekerjaan yang belum selesai dalam hal keadilan sejarah dan pengakuan hak-hak masyarakat adat Australia.***

Berita Terkait

Cara Cek Hasil Pengumuman Administrasi PPG Prajabatan 2025 dan Tahapan Selanjutnya
Cara Aktivasi Akun Coretax Buat Lapor SPT dengan Mudah
Cara Cek BLT 900 Ribu 2025:  Panduan Lengkap untuk Memastikan Penerimaan Anda
Kabar Gembira! Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan di Jakarta Berlangsung?
Berapa Rata-rata Gaji Minimum di Indonesia? Cek UMP dan UMK Terbaru 2025
Bocoran Gaji Guru PPG 2025: Lonjakan Kesejahteraan untuk Pendidik Bersertifikat!
KPK OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Dugaan Korupsi Mutasi Jabatan
Cara Mudah Cek Kelulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Berita Terkait

Wednesday, 12 November 2025 - 16:35 WIB

Cara Cek Hasil Pengumuman Administrasi PPG Prajabatan 2025 dan Tahapan Selanjutnya

Wednesday, 12 November 2025 - 15:32 WIB

Cara Aktivasi Akun Coretax Buat Lapor SPT dengan Mudah

Monday, 10 November 2025 - 16:42 WIB

Cara Cek BLT 900 Ribu 2025:  Panduan Lengkap untuk Memastikan Penerimaan Anda

Sunday, 9 November 2025 - 12:13 WIB

Kabar Gembira! Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan di Jakarta Berlangsung?

Sunday, 9 November 2025 - 11:55 WIB

Berapa Rata-rata Gaji Minimum di Indonesia? Cek UMP dan UMK Terbaru 2025

Berita Terbaru

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menetapkan Periode Penilaian SKP?

Pendidikan

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menetapkan Periode Penilaian SKP?

Thursday, 13 Nov 2025 - 17:17 WIB

Cara Membersihkan Karang Gigi yang Benar

Kesehatan

Wajib Tahu! Ini Cara Membersihkan Karang Gigi yang Benar dan Aman

Thursday, 13 Nov 2025 - 17:06 WIB

Apa Itu Redenominasi?

Pendidikan

Apa Itu Redenominasi? Pengertian, Tujuan, dan Dampaknya

Thursday, 13 Nov 2025 - 16:51 WIB