Krisis Politik Korea Selatan: Dinamika Pemakzulan dan Tantangan Nasional

- Redaksi

Sunday, 15 December 2024 - 20:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari berita mancanegara, Krisis politik di Korea Selatan semakin memanas setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol yang diikuti penerapan darurat militer yang kontroversial.

Pada Minggu (15/12), Partai Demokrat, sebagai oposisi utama, menegaskan tidak akan mengajukan pemakzulan terhadap Perdana Menteri sekaligus Presiden ad interim Han Duck-soo.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pernyataan ini disampaikan setelah Han menggantikan sementara tugas Yoon yang dinonaktifkan.

Pemimpin Partai Demokrat, Lee Jae-myung, menyampaikan bahwa stabilitas politik negara lebih penting dibandingkan konflik politik tambahan.

Dalam keterangannya kepada media, Lee mengungkapkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Han, mendesaknya untuk bersikap netral dan tidak berpihak secara politik.

Menurutnya, kerja sama antara parlemen dan pemerintah sangat diperlukan untuk menyelesaikan krisis yang tengah melanda Korea Selatan.

Baca Juga :  Waspada! Ini Titik Rawan Banjir dan Kemacetan di Gresik Saat Mudik Lebaran

Han resmi menjabat sebagai presiden ad interim setelah Yoon dinyatakan nonaktif oleh parlemen melalui pemungutan suara pada Sabtu (14/12).

Namun, keputusan tersebut masih harus diratifikasi oleh Mahkamah Konstitusi, yang memiliki waktu hingga 180 hari untuk memberikan keputusan final.

Jika pemakzulan Yoon disahkan, pemilu nasional untuk memilih presiden baru akan digelar dalam waktu 60 hari.

Di tengah situasi politik yang belum stabil, kejaksaan Korea Selatan juga sedang mengupayakan surat perintah penangkapan terhadap Letnan Jenderal Kwak Jong-keun.

Kwak, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat, dituduh terlibat dalam pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember lalu.

Kwak diduga telah mengirim pasukan ke kompleks Majelis Nasional dan bersekongkol dengan Presiden Yoon serta mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun untuk menciptakan kerusuhan dengan tujuan menggulingkan konstitusi.

Baca Juga :  Tebing Keraton, Wisata Tebing Bandung dengan View Alami

Saat ini, Kwak telah diskors dari jabatannya dan dikenai larangan bepergian selama penyelidikan berlangsung. Tuduhan makar dan penyalahgunaan kekuasaan menjadi dasar permintaan surat perintah penangkapannya.

Di tengah krisis dalam negeri, Han Duck-soo tetap menjalankan tugas diplomatik sebagai presiden ad interim.

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu, Han menegaskan komitmen pemerintahannya untuk menjaga stabilitas aliansi antara Korea Selatan dan AS.

Han menyatakan bahwa meskipun terjadi perubahan sementara dalam kepemimpinan, kebijakan diplomatik dan keamanan Korea Selatan akan tetap berjalan tanpa gangguan.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat pertahanan gabungan untuk menghadapi ancaman bersama, termasuk program nuklir Korea Utara dan kerja sama Rusia-Korea Utara.

Baca Juga :  Harga Emas di Pegadaian Naik: Berikut Update Terbaru 28 November 2024

Presiden Biden, dalam percakapan tersebut, menyampaikan keyakinannya terhadap demokrasi Korea Selatan.

Ia menegaskan bahwa aliansi kedua negara tetap kokoh dan tidak akan tergoyahkan.

Biden juga menyoroti pentingnya kerja sama trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang untuk menghadapi tantangan global.

Lee Jae-myung mengimbau Mahkamah Konstitusi untuk segera memutuskan gugatan pemakzulan Presiden Yoon demi mengakhiri ketidakpastian politik yang berkepanjangan.

Ia juga menegaskan komitmen Partai Demokrat untuk bekerja sama dengan semua pihak guna memulihkan stabilitas politik dan meningkatkan kepercayaan internasional terhadap Korea Selatan.

Krisis ini menjadi ujian besar bagi sistem politik Korea Selatan, dengan masa depan kepemimpinan negara bergantung pada keputusan pengadilan dan kemampuan pemerintah sementara menjaga stabilitas di tengah berbagai tantangan domestik dan internasional.***

Berita Terkait

Kapan Batas Waktu Pencairan BSU 2025 di Kantor Pos? Berikut Jadwalnya!
Ghozee Konten Kreator Asal Malang Meninggal Dunia
Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Cara Daftar Kartu Prakerja 2025 yang Mudah dan Anti Gagal
Mengenal Sosok Tina Talisa yang Ditunjuk Sebagai Komisaris Pertamina Patra Niaga
Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Jadwal dan Sorotan Penting
Tahapan dan Jadwal Cairnya BSU 2025 Lewat Bank Mandiri
Donald Trump Tetapkan Tarif Impor AS 32% untuk Indonesia Mulai 1 Agustus 2025
Sound Horeg Haram? Tuai Pro dan Kontra Dikalangan Publik!

Berita Terkait

Sunday, 13 July 2025 - 17:10 WIB

Kapan Batas Waktu Pencairan BSU 2025 di Kantor Pos? Berikut Jadwalnya!

Sunday, 13 July 2025 - 16:54 WIB

Ghozee Konten Kreator Asal Malang Meninggal Dunia

Sunday, 13 July 2025 - 12:18 WIB

Jangan Sampai Ketinggalan! Ini Cara Daftar Kartu Prakerja 2025 yang Mudah dan Anti Gagal

Saturday, 12 July 2025 - 08:52 WIB

Mengenal Sosok Tina Talisa yang Ditunjuk Sebagai Komisaris Pertamina Patra Niaga

Friday, 11 July 2025 - 15:15 WIB

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Jadwal dan Sorotan Penting

Berita Terbaru

Teka-teki Snack I Love MPLS

Pendidikan

Arti dan Jawaban Teka-teki Snack I Love MPLS yang Bikin Penasaran

Tuesday, 15 Jul 2025 - 16:27 WIB

 Permen Dangdut MPLS

Pendidikan

Mengupas Jawaban Permen Dangdut MPLS untuk Siswa Baru

Tuesday, 15 Jul 2025 - 16:19 WIB

Cara Cek Resi JNT Lewat HP Tanpa Ribet

Teknologi

Gampang dan Cepat! Begini Cara Cek Resi JNT Lewat HP Tanpa Ribet

Tuesday, 15 Jul 2025 - 12:39 WIB

Cara Memunculkan Ruler di Word

Teknologi

5 Cara Memunculkan Ruler di Word dengan Mudah

Tuesday, 15 Jul 2025 - 12:32 WIB