Ancaman Pergerakan Tanah di Banjarnegara: Evakuasi Warga Jadi Langkah Pencegahan

- Redaksi

Saturday, 1 February 2025 - 19:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari berita regional, pergerakan tanah yang terjadi di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara masih berpotensi meluas.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai bahwa langkah evakuasi bagi warga yang terdampak merupakan solusi terbaik untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban jiwa akibat bencana tersebut.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu (1/2/2025),

menyampaikan bahwa tim BNPB telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan kajian lapangan.

Hasil pengamatan menunjukkan adanya lima titik rekahan tanah dengan kedalaman bervariasi, mulai dari 70 sentimeter hingga mencapai dua meter.

Rekahan yang pertama kali muncul pada Selasa (21/1/2025) terus berkembang, terutama di daerah yang lebih tinggi di bagian timur desa.

Pergerakan tanah kemudian meluas ke arah lereng di bagian barat Desa Ratamba. Hingga Jumat (31/1/2025), tim BNPB mencatat bahwa fenomena ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Batur.

Baca Juga :  Upaya Maksimal BNPB dalam Penanganan Longsor di Pekalongan: Keselamatan Rakyat Jadi Prioritas Utama

Selain itu, sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan berat, sementara 39 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam. Bahkan, jaringan listrik di sekitar wilayah terdampak ikut mengalami gangguan.

Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir serta kondisi tanah yang labil meningkatkan risiko semakin meluasnya pergerakan tanah.

BNPB menegaskan bahwa evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman menjadi langkah yang harus diambil untuk melindungi warga dari ancaman bencana ini.

Menurut Abdul Muhari, temuan dari tim ahli akan dijadikan dasar dalam merancang langkah-langkah penanganan darurat, termasuk upaya rehabilitasi dan rekonstruksi setelah situasi lebih terkendali.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Tursiman, melaporkan bahwa sebanyak 13 keluarga yang terdiri dari 41 jiwa telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

Baca Juga :  Hujan Deras Picu Banjir Parah di Cirebon: Warga Dievakuasi dan Jalan Tergenang

Warga dari Dusun Kalireng, Desa Ratamba, terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat kerusakan yang terjadi serta ancaman lanjutan dari pergerakan tanah.

Sebagian besar dari mereka memilih mengungsi ke rumah sanak saudara yang berada di daerah yang lebih stabil.

Selain dampak terhadap permukiman warga, pergerakan tanah juga menyebabkan gangguan lalu lintas di ruas jalan Karangkobar-Batur.

Retakan yang semakin melebar membuat jalur tersebut sulit dilalui.

Fenomena ini diduga semakin memburuk akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Pejawaran pada Senin (20/1) antara pukul 18.00 hingga 22.00 WIB.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memastikan bahwa seluruh kebutuhan warga yang terdampak telah menjadi prioritas utama dalam upaya penanggulangan bencana ini.

Baca Juga :  Dampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya: 81 Keluarga Mengungsi

Berbagai langkah sedang dilakukan, baik dalam bentuk bantuan logistik, evakuasi warga, maupun upaya pemulihan infrastruktur yang rusak akibat pergerakan tanah.

Dalam menghadapi ancaman bencana seperti ini, BNPB menekankan pentingnya mitigasi yang lebih baik di masa depan.

Perencanaan tata ruang yang memperhitungkan potensi bencana geologi, pemantauan kondisi tanah secara berkala, serta edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda awal pergerakan tanah menjadi langkah yang harus diperkuat.

Dengan demikian, risiko jatuhnya korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang lebih luas dapat diminimalkan.

Pemerintah daerah bersama BNPB dan BPBD Banjarnegara akan terus melakukan pemantauan terhadap situasi di Desa Ratamba serta daerah sekitarnya.

Semua langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan keselamatan warga serta mengurangi dampak lebih lanjut dari bencana ini.***

Berita Terkait

Cara Cek Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 Pakai NIK
Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Sepakat akan Mengelola Bersama Kawasan Ambalat
Wakil Ketua DPR RI Soroti Maraknya Pesantren Ilegal, Dorong Pemerintah Lakukan Transformasi Pendidikan Pesantren
Warga Lumajang Terseret Banjir Lahar Semeru Saat Menyeberang Sungai
Kuasa Hukum Lisa Mariana sebut Gugatan Ridwan Kamil Senilai Rp105 Miliar Cuma Isapan Jempol
Bahlil Lahadalia Tinggalkan Acara Deklarasi AMPI untuk Bertemu Presiden Prabowo
Gempa Magnitudo 3,4 Guncang Sulawesi Tengah, Terasa di Sekitar Banggai Kepulauan
Cristiano Ronaldo Perpanjang Kontrak dengan Al Nassr hingga 2027, Gajinya Fantastis!

Berita Terkait

Saturday, 28 June 2025 - 17:18 WIB

Cara Cek Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 Pakai NIK

Saturday, 28 June 2025 - 16:38 WIB

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Sepakat akan Mengelola Bersama Kawasan Ambalat

Saturday, 28 June 2025 - 15:20 WIB

Warga Lumajang Terseret Banjir Lahar Semeru Saat Menyeberang Sungai

Saturday, 28 June 2025 - 14:42 WIB

Kuasa Hukum Lisa Mariana sebut Gugatan Ridwan Kamil Senilai Rp105 Miliar Cuma Isapan Jempol

Saturday, 28 June 2025 - 14:37 WIB

Bahlil Lahadalia Tinggalkan Acara Deklarasi AMPI untuk Bertemu Presiden Prabowo

Berita Terbaru

Cara Cek Bantuan Subsidi Upah

Berita

Cara Cek Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 Pakai NIK

Saturday, 28 Jun 2025 - 17:18 WIB

Kenapa Telepon WA Menghubungkan Terus

Teknologi

Kenapa Telepon WA Menghubungkan Terus? Ternyata ini Penyebabnya!

Saturday, 28 Jun 2025 - 17:01 WIB