Bahaya Konsumsi Makanan Ultra-Proses: Bisa Pendekkan Umur

- Redaksi

Wednesday, 30 April 2025 - 09:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makanan ultra (Dok. Ist)

Makanan ultra (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Makanan ultra-proses, yaitu makanan yang telah melewati banyak tahap pengolahan dan mengandung banyak bahan tambahan, ternyata bisa membahayakan kesehatan secara serius.

Menurut laporan dari Medical Daily pada Senin (28/4), studi terbaru mengungkap bahwa jenis makanan ini tidak hanya merusak tubuh dalam jangka pendek, tapi juga bisa memperpendek usia seseorang.

Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari delapan negara. Mereka membuat model untuk memperkirakan risiko kematian berdasarkan seberapa banyak orang mengonsumsi makanan ultra-proses.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasil studi yang dipublikasikan di American Journal of Preventive Medicine menunjukkan bahwa di negara seperti Kolombia, makanan ultra-proses menyumbang sekitar 15 persen dari total asupan kalori. Sementara di Amerika Serikat, angka ini lebih dari 50 persen.

Baca Juga :  Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tinjau Ulang Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Analisis Kurikulum, PPDB, dan Ujian Nasional

Negara-negara dengan tingkat konsumsi makanan ultra-proses rendah memiliki peningkatan risiko kematian sekitar 4 persen.

Tapi di negara seperti Amerika Serikat, risiko kematian bisa naik hingga hampir 14 persen karena tingginya konsumsi makanan jenis ini.

Eduardo Augusto Fernandes Nilson, salah satu peneliti utama, mengatakan bahwa pada tahun 2018 saja, sekitar 124.000 kasus kematian dini di AS disebabkan oleh konsumsi makanan ultra-proses.

Carlos Augusto Monteiro dari Universitas São Paulo, Brasil, menambahkan bahwa setiap kenaikan 10 persen dalam konsumsi kalori dari makanan ultra-proses bisa meningkatkan risiko kematian dini sebesar hampir 3 persen, terutama pada usia 30 hingga 69 tahun.

Menurut Nilson, negara-negara kaya memang sejak lama memiliki konsumsi tinggi terhadap makanan ultra-proses, tetapi tingkatnya relatif stabil dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga :  Film Komedi Horor Setan Botak di Jembatan Ancol Segera Tayang, Penuh Drama dan Ketegangan

Sementara itu, negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah justru menunjukkan peningkatan konsumsi.

Artinya, beban kesehatan akibat makanan ultra-proses kini mulai menyebar luas ke seluruh dunia, tidak hanya terbatas di negara maju.

Melihat hasil penelitian ini, para ahli mendesak pemerintah dan masyarakat dunia untuk segera bertindak.

Mereka menyarankan agar kebijakan dibuat guna mengurangi konsumsi makanan ultra-proses secara global demi mencegah dampak kesehatan yang lebih besar di masa depan.

Berita Terkait

Menstruasi Bukan Halangan: Tips Sehat dan Dukungan Charm untuk Perempuan Aktif
5 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas yang Perlu Orangtua Wajib Tahu
Enam Rekomendasi Moisturizer Sariayu Martha Tilaar: Temukan Pelembab Terbaik Anda
Tips Jaga Ginjal Anak Tetap Sehat, Mulai dari Minum Air Putih hingga Aktif Bergerak
Daur Ulang Jadi Gaya: Le Minerale dan Brand Lokal Hadirkan Fashion dari Botol Plastik
Anemia Saat Hamil Bisa Ganggu Perkembangan Otak Bayi, Ini Penjelasannya
Peran Tidur Berkualitas dalam Tumbuh Kembang Anak: Kunci untuk Masa Depan yang Sehat
Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Kopi? Yuk Cari Tahu Informasinya Disini!

Berita Terkait

Wednesday, 14 May 2025 - 15:37 WIB

Menstruasi Bukan Halangan: Tips Sehat dan Dukungan Charm untuk Perempuan Aktif

Tuesday, 13 May 2025 - 14:33 WIB

5 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas yang Perlu Orangtua Wajib Tahu

Tuesday, 13 May 2025 - 11:12 WIB

Enam Rekomendasi Moisturizer Sariayu Martha Tilaar: Temukan Pelembab Terbaik Anda

Tuesday, 13 May 2025 - 09:26 WIB

Tips Jaga Ginjal Anak Tetap Sehat, Mulai dari Minum Air Putih hingga Aktif Bergerak

Monday, 12 May 2025 - 16:17 WIB

Daur Ulang Jadi Gaya: Le Minerale dan Brand Lokal Hadirkan Fashion dari Botol Plastik

Berita Terbaru

Teknologi

Xiaomi Pimpin Pasar Ponsel Pintar di Indonesia

Thursday, 15 May 2025 - 09:40 WIB

Olahraga

Real Madrid Berburu Bek Muda Berbakat, Dean Huijsen

Thursday, 15 May 2025 - 09:35 WIB

Berita

Jenazah WNI di Kamboja Belum Dipulangkan, Ayah Minta Keadilan

Thursday, 15 May 2025 - 09:28 WIB