Pendidikan

Bagaimana Sejarah Lahirnya Ilmu Ekonomi Makro? Berikut ini Pembahasannya!

SwaraWarta.co.id – Bagaimana sejarah lahirnya ilmu ekonomi makro? Ilmu ekonomi makro, yang mempelajari fenomena ekonomi dalam skala besar seperti PDB, inflasi, dan pengangguran, tidak lahir begitu saja.

Awalnya, pemikiran ekonomi didominasi oleh ekonomi klasik yang diwakili oleh tokoh seperti Adam Smith.

Mereka meyakini bahwa pasar memiliki kemampuan untuk mencapai keseimbangannya sendiri (mekanisme invisible hand).

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pandangan mereka, pengangguran massal atau resesi ekonomi hanyalah fenomena sementara yang akan terkoreksi dengan sendirinya tanpa intervensi pemerintah. Teori klasik berfokus pada sisi penawaran dan menganggap bahwa produksi (penawaran) akan selalu menciptakan permintaannya sendiri (Say’s Law).

Depresi Besar sebagai Titik Balik

Pandangan optimistis ekonomi klasik ini hancur berkeping-keping akibat Depresi Besar (The Great Depression) pada tahun 1929.

Krisis ekonomi global yang dimulai di Amerika Serikat ini menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, ribuan bank bangkrut, dan PDB anjlok drastis. Pasar tidak mampu mengoreksi dirinya sendiri. Kehancuran ini membuktikan bahwa ada kelemahan fundamental dalam teori klasik dan memicu kebutuhan akan pemahaman baru.

Lahirnya Ekonomi Keynesian: Revolusi Pemikiran

Di tengah kekacauan ini, muncullah seorang ekonom brilian asal Inggris, John Maynard Keynes. Pada tahun 1936, ia menerbitkan bukunya yang monumental, The General Theory of Employment, Interest and Money. Buku ini menjadi tonggak utama lahirnya ekonomi makro modern.

Keynes menolak pandangan klasik yang pasif. Ia berpendapat bahwa yang paling penting dalam perekonomian adalah permintaan agregat total permintaan barang dan jasa dalam sebuah ekonomi. Menurutnya, resesi terjadi karena kurangnya permintaan agregat, yang membuat perusahaan mengurangi produksi dan memicu PHK massal.

Ia memperkenalkan konsep “paradox of thrift,” di mana tabungan individu yang meningkat justru bisa memperburuk ekonomi secara keseluruhan karena mengurangi konsumsi dan investasi.

Keynes mengusulkan solusi radikal: intervensi pemerintah. Ia menyarankan pemerintah untuk menggunakan kebijakan fiskal (belanja pemerintah dan pajak) dan kebijakan moneter (suku bunga dan suplai uang) untuk menstimulasi permintaan agregat.

Dengan meningkatkan belanja publik (misalnya, proyek infrastruktur), pemerintah bisa menciptakan lapangan kerja dan memulihkan perekonomian. Teori ini menjadi dasar bagi banyak kebijakan ekonomi modern dan menjadikannya sebagai Bapak Ekonomi Makro.

Perkembangan Setelah Keynes

Setelah era Keynesian, ekonomi makro terus berkembang. Pada tahun 1970-an, muncul tantangan baru berupa stagflasi (inflasi tinggi bersamaan dengan stagnasi ekonomi), yang tidak bisa dijelaskan oleh teori Keynesian murni.

Hal ini memicu bangkitnya aliran pemikiran lain, seperti monetarisme (Milton Friedman) yang menekankan pentingnya suplai uang, dan ekonomi klasik baru yang kembali menekankan rasionalitas agen ekonomi dan efisiensi pasar. Saat ini, pemikiran ekonomi makro merupakan gabungan dari berbagai aliran, dengan model-model yang lebih kompleks dan beragam, tetapi fondasinya tetap berakar pada pemikiran revolusioner Keynes yang lahir dari krisis.

 

Mulyadi

"Seorang penulis profesional yang melintang hampir 3 tahun lebih di berbagai macam media ternama di Indonesia seperti, Promedia, IDN Times, Pikiran Rakyat, Duniamasa.com, Suara Kreatif, dan SwaraWarta."

Recent Posts

Pemerintahan Terbitkan Uang Rp300 Ribu, BI Tegaskan Itu Hoaks

SwaraWarta.co.id - Beberapa waktu terakhir, masyarakat dihebohkan dengan kabar yang menyebut pemerintah akan mengeluarkan uang…

2 hours ago

Apa Itu Termul? Fenomena Loyalis Politik yang Picu Kontroversi

SwaraWarta.co.id - Apa itu termul? Seringkali termul menjadi istilah yang ramai diperbincangkan dalam diskursus politik…

2 hours ago

Samsung Galaxy Tab S10 Lite: Tablet Terjangkau dengan Fitur Produktivitas Premium

SwaraWarta.co.id - Samsung secara resmi meluncurkan Galaxy Tab S10 Lite, tablet andalan terbaru yang menggabungkan produktivitas…

3 hours ago

Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Ditangkap di Persembunyian

SwaraWarta.co.id - Seorang sopir Bank Jawa Tengah (Jateng) cabang Wonogiri, Anggun Tyas, ditangkap polisi setelah membawa…

3 hours ago

Update Bansos Hari Ini, Bukan Hanya PKH dan BPNT, KPM Golongan Tertentu Dapat Tambahan Rp400 Ribu dan Bantuan PIP

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam memperkuat program jaring pengaman sosial. Berbagai bantuan disalurkan untuk meringankan…

4 hours ago

Kabar Baik untuk KPM, 116 Daerah Sudah Terima Bansos PKH & BPNT Tahap 3 September 2025, Cek Apakah Wilayah Anda Termasuk

Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai…

4 hours ago