Warisan Rumah Lee Kuan Yew: Awal Pertikaian Dua Anak Pendiri Singapura

- Redaksi

Thursday, 24 October 2024 - 20:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Perselisihan antara Lee Hsien Loong, mantan Perdana Menteri Singapura, dan adiknya Lee Hsien Yang, mencuat ke publik pada tahun 2017.

Penyebab utama konflik ini adalah perbedaan pandangan mengenai nasib rumah warisan ayah mereka, Lee Kuan Yew, di Kota Singapura
,
a. Loong ingin mempertahankan rumah itu sebagai situs bersejarah, karena menganggapnya sebagai bagian penting dari warisan Lee Kuan Yew untuk Singapura.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, Yang dan adik perempuan mereka, Lee Wei Ling, bersikeras untuk menghancurkan rumah tersebut sesuai dengan keinginan mendiang ayah mereka.

Keinginan untuk merobohkan rumah itu didasari oleh pesan dalam surat wasiat Lee Kuan Yew sebelum meninggal pada tahun 2015.

Baca Juga :  Monumen Reog Ponorogo: Ikon Wisata Baru yang Siap Dongkrak Ekonomi Daerah

Ia tidak ingin rumah tersebut menjadi obyek wisata karena menolak gagasan menjadikannya tempat bersejarah.

Rumah itu, yang bernilai sekitar US$17 juta (sekitar Rp265 miliar), menurut Yew harus dihancurkan setelah ia meninggal.

Pada tahun 2017, Yang dan Ling secara terbuka menuduh kakaknya, Loong, ingin mempertahankan rumah itu demi memperkuat popularitas politiknya sebagai Perdana Menteri.

Mereka mengklaim bahwa citra Loong sangat bergantung pada warisan Lee Kuan Yew, dan rumah tersebut menjadi simbol penting dalam hal ini.

Namun, Lee Hsien Loong tidak tinggal diam. Ia menolak tuduhan adiknya dan menyatakan bahwa ayah mereka sempat mengizinkan rumah tersebut dipertahankan dalam versi tertentu dari surat wasiatnya.

Baca Juga :  Pendaftaran Duta Kesehatan Jakarta 2025 akan Segera Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya

Hal ini menunjukkan bahwa Lee Kuan Yew mungkin mempertimbangkan opsi untuk tidak menghancurkan rumahnya.

Loong bersikukuh bahwa rumah itu memiliki nilai historis dan penting bagi masyarakat Singapura, sehingga layak dijadikan monumen nasional.

Di tengah perselisihan ini, Lee Hsien Yang juga mengungkapkan bahwa rumah tersebut sebenarnya sudah dibeli olehnya, sehingga ia memiliki hak penuh atas properti tersebut.

Ini membuat konflik keluarga semakin kompleks, mengingat hak milik kini berada di tangan Lee Hsien Yang, bukan di tangan kakaknya, meskipun keduanya berseteru soal nasib akhir rumah tersebut.

Permasalahan ini juga memicu perpecahan lebih lanjut dalam keluarga Lee, dengan Lee Wei Ling memihak Yang.

Baca Juga :  Keutamaan Sholat Witir yang Sayang untuk Dilewatkan

Keputusan mengenai rumah warisan ini membawa dampak besar bagi hubungan di antara mereka.

Sejak 2022, Lee Hsien Yang mencari suaka di Inggris setelah mengklaim adanya serangan dari pemerintah Singapura yang ia nilai sebagai bentuk penganiayaan terhadap dirinya dan keluarganya.

Perpecahan di dalam keluarga pendiri negara Singapura ini telah menarik perhatian internasional, mengingat status penting keluarga Lee dalam sejarah modern Singapura.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada solusi yang jelas mengenai nasib rumah Lee Kuan Yew, dan pertikaian antara kedua putranya terus berlangsung.***

Berita Terkait

KPK Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ustadz Khalid Basalamah
Iran Siap Fasilitasi Kepulangan WNI ke Indonesia
Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump
MPP Medan Sediakan Balai Nikah Gratis, Warga Bisa Menikah Tanpa Biaya
Warga Pulau Enggano Terisolasi, Harga Pisang Anjlok Akibat Pelabuhan Dangkal
Serbia Hentikan Penjualan Amunisi ke Israel, Presiden Vucic Serukan Perdamaian
DPRD DKI Jakarta Usulkan Larangan Merokok di Tempat Hiburan Malam
Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo Bongkar Capaian dan Inovasi untuk Percepat Pelayanan Pasien

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 14:10 WIB

KPK Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ustadz Khalid Basalamah

Tuesday, 24 June 2025 - 13:57 WIB

Iran Siap Fasilitasi Kepulangan WNI ke Indonesia

Tuesday, 24 June 2025 - 13:50 WIB

Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump

Tuesday, 24 June 2025 - 10:06 WIB

MPP Medan Sediakan Balai Nikah Gratis, Warga Bisa Menikah Tanpa Biaya

Tuesday, 24 June 2025 - 09:56 WIB

Serbia Hentikan Penjualan Amunisi ke Israel, Presiden Vucic Serukan Perdamaian

Berita Terbaru

KPK Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ustadz Khalid Basalamah

Berita

KPK Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ustadz Khalid Basalamah

Tuesday, 24 Jun 2025 - 14:10 WIB

Iran Siap Fasilitasi Kepulangan WNI ke Indonesia

Berita

Iran Siap Fasilitasi Kepulangan WNI ke Indonesia

Tuesday, 24 Jun 2025 - 13:57 WIB

Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump

Berita

Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump

Tuesday, 24 Jun 2025 - 13:50 WIB