Perlukah Kedua Kalimat di atas Disunting? Apa Alasannya

- Redaksi

Tuesday, 26 November 2024 - 11:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Analisis Kesalahan Bahasa pada Dua Kalimat dan Kebutuhan Penyuntingannya

Analisis Kesalahan Bahasa pada Dua Kalimat dan Kebutuhan Penyuntingannya

SwaraWarta.co.id – Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa yang efektif dan tepat tidak hanya menyampaikan pesan secara jelas tetapi juga menghindari salah paham. Namun, dalam praktiknya, sering kali kita menemui kalimat yang kurang tepat atau mengandung kesalahan, baik dalam tata bahasa, ejaan, maupun pemilihan kata.

Artikel ini akan membahas analisis dua kalimat yang diberikan dan menjawab apakah kedua kalimat tersebut perlu disunting. Kajian ini akan didasarkan pada teori-teori kebahasaan yang relevan, sehingga dapat memberikan pandangan yang lebih sistematis.

Pertanyaan:

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perhatikan kalimat berikut!

a. setiap hari besar Idul Fitri, umat Islam menuju masjid raya untuk menunggu kedatangan tamu akbar.

b. Syukuran di adakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa

Diskusikanlah, perlukah kedua kalimat di atas disunting? Apa alasannya? Alasan saudara wajib dikaitkan dengan teori dari buku atau hasil penelitian!

Baca Juga :  3 Formula CopyWriting Ampuh untuk Menarik Audience: Pemula Wajib Tahu!

Jawaban:

Kalimat yang Dikaji

Kalimat Pertama

“Setiap hari besar Idul Fitri, umat Islam menuju masjid raya untuk menunggu kedatangan tamu akbar.”

Kalimat Kedua

“Syukuran di adakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa.”

Analisis Bahasa

1. Kalimat Pertama

Identifikasi Masalah

  • Penggunaan kata “hari besar Idul Fitri”: Frasa ini tidak sesuai dengan kebiasaan berbahasa karena Idul Fitri sendiri sudah mencerminkan hari besar. Sehingga, penambahan kata “hari besar” menjadi redundan.
  • Penggunaan “tamu akbar”: Frasa ini kurang spesifik dan dapat membingungkan pembaca. Kata “akbar” lebih sering digunakan dalam konteks keagamaan tertentu dan bukan untuk mendeskripsikan seseorang.
  • Tata bahasa dan penulisan huruf kapital: Tidak konsisten dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baku. Kata “Idul Fitri” dan “Masjid Raya” seharusnya diawali huruf kapital.

Suntingan yang Disarankan

“Setiap Idul Fitri, umat Islam menuju Masjid Raya untuk menunggu kedatangan tamu kehormatan.”

Penjelasan Teoretis

  • Kaidah Tata Bahasa: Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penulisan nama hari besar keagamaan seperti Idul Fitri harus diawali dengan huruf kapital.
  • Relevansi dengan Teori Kebahasaan: Redundansi dalam kalimat melanggar prinsip ekonomi bahasa yang menyarankan agar kalimat disusun seefisien mungkin tanpa kehilangan makna.
Baca Juga :  APAKAH Negara Hadir Dalam Melindungi Hak Dan Kewajiban Dari Warga Negara? Berikan Contoh Konkritnya!

2. Kalimat Kedua

Identifikasi Masalah

  • Penulisan kata “di adakan” dan “dibalai”: Penulisan partikel “di” dalam konteks ini salah. Partikel “di” yang menunjukkan tempat harus digabung dengan kata setelahnya (contoh: diadakan, dibalai).
  • Frasa “pasca panen tiba”: Struktur ini tidak jelas dan bisa menimbulkan ambiguitas. Penggunaan kata “pasca” lebih tepat bila diikuti oleh kata benda, seperti pasca panen.
  • Keterpaduan ide: Kalimat ini kurang terstruktur sehingga menyebabkan kebingungan.

Suntingan yang Disarankan

“Syukuran diadakan oleh para petani setelah panen di balai desa.”

Penjelasan Teoretis

  • Kaidah Tata Bahasa: Mengacu pada PUEBI, partikel “di” yang menunjukkan tempat harus ditulis serangkai dengan kata setelahnya jika menunjukkan tempat.
  • Struktur Kalimat: Teori dari Kridalaksana (2009) menekankan pentingnya keterpaduan dalam sebuah kalimat agar pesan tersampaikan dengan jelas.
Baca Juga :  DISKUSIKANLAH, Bagaimana Penggunaan Bahasa Dalam Abstrak Berbahasa Inggris Di Atas? Jika Abstrak Di Atas akan Ditambahi Sebuah Simpulan

Diskusi: Apakah Kalimat Perlu Disunting?

1. Kalimat Pertama

Kesimpulan: Perlu disunting.
Alasannya:

  • Terdapat redundansi dalam penggunaan kata.
  • Penulisan tidak sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku.
  • Diperlukan perbaikan agar kalimat lebih jelas dan efektif.

2. Kalimat Kedua

Kesimpulan: Perlu disunting.
Alasannya:

  • Terdapat kesalahan penulisan partikel.
  • Struktur kalimat tidak jelas sehingga menimbulkan potensi salah tafsir.
  • Perlu perbaikan tata bahasa dan struktur agar lebih mudah dipahami.

Kesimpulan

Kedua kalimat tersebut mengandung beberapa kesalahan bahasa yang perlu disunting agar sesuai dengan kaidah tata bahasa dan ejaan yang berlaku. Penyuntingan dilakukan berdasarkan teori-teori kebahasaan seperti prinsip ekonomi bahasa, PUEBI, dan teori keterpaduan kalimat.

Melalui proses penyuntingan, kedua kalimat menjadi lebih efektif, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Berita Terkait

Apa Itu Abolisi dan Bagaimana Kekuasaan Presiden Ini Bisa Menghentikan Proses Hukum?
Cara Mengidentifikasi Emosi Diri dan Menjaga Relasi dengan Orang Lain
Pengertian Seni Rupa yang Lebih dari Sekadar Gambar
1 Ton Berapa Kilo? Panduan Lengkap Konversi Berat yang Wajib Anda Tahu!
Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi? Memahami Fondasi Bangsa
Apa Bedanya Sekolah Rakyat dan Sekolah Biasa? Memahami Dua Pendekatan Pendidikan
Bagaimana Kaitan antara Agama dan Negara dalam Penentuan Dasar Negara Indonesia?
Belajar Tidak Harus Lama, Inilah 7 Cara Belajar Efektif dan Efisien yang Bisa Kamu Coba Sekarang Juga

Berita Terkait

Friday, 1 August 2025 - 17:51 WIB

Apa Itu Abolisi dan Bagaimana Kekuasaan Presiden Ini Bisa Menghentikan Proses Hukum?

Friday, 1 August 2025 - 17:36 WIB

Cara Mengidentifikasi Emosi Diri dan Menjaga Relasi dengan Orang Lain

Friday, 1 August 2025 - 11:29 WIB

Pengertian Seni Rupa yang Lebih dari Sekadar Gambar

Thursday, 31 July 2025 - 10:30 WIB

Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi? Memahami Fondasi Bangsa

Wednesday, 30 July 2025 - 15:56 WIB

Apa Bedanya Sekolah Rakyat dan Sekolah Biasa? Memahami Dua Pendekatan Pendidikan

Berita Terbaru

Pengertian Seni Rupa yang Lebih dari Sekadar Gambar

Pendidikan

Pengertian Seni Rupa yang Lebih dari Sekadar Gambar

Friday, 1 Aug 2025 - 11:29 WIB