Disebut Saingi Wonosobo, Daerah Termiskin Ke-1 Jawa Barat Ini Bangun Patung Rajawali Raksasa, Segini Biayanya

- Redaksi

Thursday, 15 May 2025 - 20:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah viralnya patung biawak di Wonosobo, kini jagat maya dihebohkan dengan kemunculan patung rajawali raksasa di Indramayu, Jawa Barat. Patung yang gagah berdiri di depan Kantor Desa Cipaat, Kecamatan Bongas ini menarik perhatian karena ukurannya yang sangat besar dan detailnya yang realistis.

Biaya pembangunan patung ini mencapai angka yang cukup fantastis, yaitu Rp 180 juta. Anggaran tersebut berasal dari dua sumber: Rp 100 juta dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Indramayu, dan sisanya ditanggung oleh Kuwu Desa Cipaat, Kusnadi, dari dana pribadinya. Hal ini menunjukkan komitmen yang besar untuk membangun ikon desa tersebut.

Patung Rajawali Indramayu: Detail dan Filosofi

Patung rajawali ini memiliki tinggi sekitar 7 meter dengan bentangan sayap mencapai 10 meter. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar tiga bulan. Detailnya sangat menawan, mulai dari bulu-bulu yang lebat hingga warna paruh kuning yang kontras dengan warna tubuh kecokelatan. Kesan realistis ini berhasil membuat patung tersebut menjadi daya tarik tersendiri.

Kuwu Kusnadi menjelaskan filosofi di balik pembuatan patung ini. Ia menyatakan bahwa pemilihan rajawali sebagai ikon terinspirasi dari profesi mayoritas warga Kecamatan Bongas yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Rajawali, dengan keanggunan dan kehebatannya, dianggap sebagai simbol keuletan dan ketekunan warga dalam bekerja.

Kontras dengan Status Indramayu

Menarik untuk dicatat bahwa Indramayu, kabupaten tempat patung rajawali ini berada, merupakan salah satu kabupaten termiskin di Jawa Barat dengan persentase kemiskinan mencapai 11,93 persen. Kontras antara pembangunan patung yang mahal dengan tingkat kemiskinan di daerah tersebut memicu perdebatan di masyarakat.

Beberapa pihak mempertanyakan apakah penggunaan dana sebesar itu untuk pembangunan patung sudah tepat, mengingat masih banyak kebutuhan masyarakat yang mendesak untuk dipenuhi. Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa patung tersebut dapat menjadi daya tarik wisata dan berpotensi meningkatkan perekonomian desa.

Baca Juga :  Gala Premier Film 'Rindu yang Bertepi' Meriahkan Hari Jadi Banyuwangi

Perbandingan dengan Patung Biawak Wonosobo

Patung rajawali ini dapat dibandingkan dengan patung biawak di Wonosobo yang sebelumnya viral. Meskipun sama-sama menarik perhatian karena detail dan ukurannya yang besar, patung rajawali di Indramayu memiliki biaya pembangunan yang jauh lebih tinggi, yaitu Rp 180 juta dibandingkan dengan Rp 50 juta untuk patung biawak.

Perbedaan biaya ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kompleksitas desain, material yang digunakan, dan juga skala proyek. Namun, perbandingan ini tetap memicu diskusi mengenai prioritas pembangunan dan alokasi anggaran di daerah.

Dampak dan Potensi Patung Rajawali

Keberadaan patung rajawali ini berpotensi menjadi ikon baru bagi Desa Cipaat bahkan Kecamatan Bongas. Jika dikelola dengan baik, patung ini dapat menarik wisatawan dan menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat sekitar. Namun, perlu strategi pengelolaan yang matang untuk memaksimalkan potensi wisata tersebut.

Baca Juga :  Tim Esports Indonesia Sukses Tekuk Thailand di Undawn All Star Grand Finals

Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya, turut diperhatikan untuk menunjang sektor pariwisata. Selain itu, edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar patung juga sangat penting.

Kesimpulannya, patung rajawali di Indramayu, meski menimbulkan perdebatan, menjadi sorotan menarik. Pembangunannya menyoroti pentingnya perencanaan yang matang dan transparansi dalam pengelolaan anggaran daerah, serta bagaimana sebuah karya seni dapat memicu diskusi publik yang luas.

Berita Terkait

Gereja Katedral Jakarta Serahkan Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal sebagai Bentuk Toleransi dan Solidaritas
Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 54,8 Kg Sabu dan 10 Ribu Ekstasi Jaringan Fredy Pratama
Kementerian Kebudayaan Serahkan 33 Hewan Kurban untuk Idul Adha 2025
Dukung Langsung Timnas, Prabowo Beri Salam Hormat Usai Kemenangan atas China
KLH Temukan Pelanggaran Tambang Nikel di Raja Ampat, Sejumlah Perusahaan Terancam Dicabut Izinnya
Bahlil Lahadalia Angkat Bicara Mengenai Kelestarian Raja Ampat di Tengah Aktivitas Tambang Nikel
DPW PKS Jawa Timur Salurkan Hewan Kurban untuk PWNU, MUI, dan PWM
Presiden Prabowo Subianto Pilih Sapi Ternakan Bhabinkamtibmas untuk Kurban Tahun Ini

Berita Terkait

Friday, 6 June 2025 - 09:50 WIB

Gereja Katedral Jakarta Serahkan Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal sebagai Bentuk Toleransi dan Solidaritas

Friday, 6 June 2025 - 09:42 WIB

Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 54,8 Kg Sabu dan 10 Ribu Ekstasi Jaringan Fredy Pratama

Friday, 6 June 2025 - 09:40 WIB

Kementerian Kebudayaan Serahkan 33 Hewan Kurban untuk Idul Adha 2025

Friday, 6 June 2025 - 09:33 WIB

KLH Temukan Pelanggaran Tambang Nikel di Raja Ampat, Sejumlah Perusahaan Terancam Dicabut Izinnya

Friday, 6 June 2025 - 08:53 WIB

Bahlil Lahadalia Angkat Bicara Mengenai Kelestarian Raja Ampat di Tengah Aktivitas Tambang Nikel

Berita Terbaru