Candi Simping, sebuah situs bersejarah di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyimpan kisah menarik yang layak untuk diungkap lebih dalam. Berlokasi di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, candi ini berada di sebelah selatan Kota Blitar, tak jauh dari akses menuju Pantai Tambakrejo. Akses menuju lokasi mudah dijangkau berbagai kendaraan, dan terdapat area parkir yang luas.
Keberadaan Candi Simping seringkali terlupakan di bayang-bayang Candi Penataran yang lebih terkenal. Namun, candi ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting, terutama kaitannya dengan Kerajaan Majapahit.
Sejarah Candi Simping: Lebih dari Sekedar Reruntuhan
Candi Simping dipercaya sebagai tempat pendarmaan atau makam Raja Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Keyakinan ini didukung oleh penemuan abu yang diyakini berasal dari raja pertama Majapahit tersebut di dalam candi. Ini menjadikannya situs yang sangat sakral dan penting bagi pemahaman sejarah awal Kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penemuan kembali Candi Simping oleh Johannes Elias Teijsmann pada tahun 1854 menandai awal penelitian terhadap candi ini. Saat ditemukan, kondisi candi sudah runtuh. Namun, relief-relief indah yang menghiasi batu andesitnya masih dapat dipelajari hingga kini, memberikan gambaran tentang seni dan budaya masa lalu.
Relief dan Arsitektur Candi Simping
Relief-relief yang terlestarikan di Candi Simping memberikan petunjuk berharga tentang gaya arsitektur dan kepercayaan spiritual pada masa itu. Penelitian lebih lanjut terhadap relief-relief ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat pada masa Kerajaan Majapahit.
Meskipun sebagian besar bangunan candi telah runtuh, sisa-sisa struktur yang ada masih menunjukkan kemegahan candi pada masa kejayaannya. Penggunaan batu andesit yang berkualitas tinggi menunjukkan tingkat kecanggihan teknologi dan keahlian para pembuatnya.
Candi Simping sebagai Destinasi Wisata Edukasi
Candi Simping menjadi destinasi wisata yang menarik, terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa yang ingin mempelajari sejarah dan arsitektur masa lampau. Suasana sejuk di tengah perkampungan menambah daya tarik lokasi ini.
Pada masa liburan sekolah dan akhir pekan, candi ini ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini menunjukkan potensi Candi Simping sebagai destinasi wisata edukasi yang dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah Indonesia.
Potensi Pengembangan Wisata Candi Simping
Pemerintah daerah perlu memperhatikan potensi Candi Simping sebagai situs sejarah dan destinasi wisata. Pengembangan infrastruktur, seperti perbaikan akses jalan dan fasilitas pendukung lainnya, dapat meningkatkan daya tarik lokasi ini.
Selain itu, penyediaan informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang sejarah Candi Simping, baik melalui papan informasi di lokasi maupun media digital, akan meningkatkan pemahaman pengunjung dan apresiasi terhadap nilai sejarahnya.
Nama Lain dan Kesimpulan
Sebelum dikenal dengan nama Candi Simping, masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Soengkoep (Sungkup/Cungkup). Nama ini mencerminkan bentuk atau keadaan candi pada masa penemuannya. Nama Simping sendiri kemungkinan baru muncul belakangan setelah penelitian lebih intensif dilakukan.
Candi Simping merupakan situs bersejarah yang penting, tidak hanya bagi Kabupaten Blitar, tetapi juga bagi sejarah Indonesia. Lebih banyak penelitian dan upaya pelestarian dibutuhkan untuk menjaga kelestarian candi dan melestarikan nilai sejarahnya bagi generasi mendatang. Keberadaan Candi Simping perlu dipromosikan lebih luas agar lebih dikenal masyarakat luas sebagai salah satu situs bersejarah penting di Indonesia.