Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menetapkan Periode Penilaian SKP?

- Redaksi

Thursday, 13 November 2025 - 17:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Struktur organisasi efektif bagi perusahaan multinasional untuk integrasi budaya, kolaborasi global, dan efisiensi operasional.

Struktur organisasi efektif bagi perusahaan multinasional untuk integrasi budaya, kolaborasi global, dan efisiensi operasional.

SwaraWarta.co.id – Apa yang harus dilakukan setelah menetapkan periode penilaian SKP? Menetapkan periode penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah langkah awal yang krusial.

Namun, banyak yang bertanya: Apa yang harus dilakukan setelahnya? Fase setelah penetapan ini justru merupakan periode kunci yang menentukan keberhasilan penilaian akhir. Tanpa tindak lanjut yang tepat, SKP hanya akan menjadi dokumen formalitas belaka.

Berikut adalah langkah-langkah strategis yang harus Anda lakukan setelah periode penilaian SKP ditetapkan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

  1. Sosialisasikan dan Komunikasikan ke Semua Pihak

Setelah SKP disahkan, langkah pertama adalah mendistribusikan dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai yang dinilai. Pastikan setiap orang memahami dengan jelas target, indikator kinerja utama (KPI), dan tolok ukur keberhasilannya. Komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan di tahap ini sangat vital untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman dan bahwa target yang ditetapkan realistis untuk dicapai.

  1. Lakukan Pemantauan (Monitoring) Secara Berkala

SKP bukan dokumen “setor lalu lupa”. Lakukan monitoring kinerja secara rutin, baik bulanan maupun triwulanan. Proses ini membantu untuk:

  • Mendeteksi masalah sejak dini: Jika ada hambatan atau ketertinggalan, dapat segera diidentifikasi dan dicarikan solusinya.
  • Memberikan umpan balik: Berikan arahan dan masukan konstruktif kepada pegawai agar performanya tetap pada jalur yang ditargetkan.
  • Memastikan akuntabilitas: Dengan pemantauan yang konsisten, setiap pegawai merasa bertanggung jawab untuk mencapai targetnya.
  1. Dokumentasikan Bukti Kerja dan Prestasi

Setiap pencapaian, kemajuan, atau bahkan tantangan dalam pekerjaan harus didokumentasikan dengan rapi. Kumpulkan bukti-bukti fisik atau digital seperti laporan kerja, notulensi rapat, surat menyurat, sertifikat, atau hasil proyek. Dokumentasi ini akan menjadi dasar yang kuat dan objektif saat proses penilaian akhir berlangsung, menghindari penilaian yang subjektif.

  1. Lakukan Evaluasi Tengah Periode (Mid-Term Review)

Di pertengahan periode penilaian, sangat disarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Bandingkan capaian kinerja yang telah diraih dengan target yang telah ditetapkan di awal. Evaluasi ini berguna untuk melakukan koreksi jika diperlukan. Jika ada target yang tidak realistis karena perubahan kondisi, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan penyesuaian melalui proses revisi yang formal.

  1. Siapkan Diri untuk Penilaian Akhir

Menjelang akhir periode, persiapkan semua dokumen pendukung penilaian. Kumpulkan dan organisasikan semua bukti kerja yang telah dikumpulkan selama periode berjalan. Hal ini akan memudahkan atasan dalam melakukan penilaian dan meminimalisir potensi kesalahan atau ketidaklengkapan data.

  1. Lakukan Reviu dan Refleksi Bersama

Setelah penilaian akhir selesai, luangkan waktu untuk melakukan reviu bersama antara atasan dan bawahan. Bahas apa yang berjalan dengan baik, area yang perlu ditingkatkan, serta tantangan yang dihadapi. Hasil dari reviu ini dapat menjadi bahan berharga untuk menyusun SKP yang lebih baik dan lebih efektif pada periode penilaian berikutnya.

Baca Juga :  Doa Makan: Memohon Keberkahan dan Perlindungan dari Siksa Neraka

Aktivitas pasca-penetapan periode penilaian SKP adalah jantung dari manajemen kinerja yang efektif. Dengan melakukan pemantauan berkelanjutan, dokumentasi yang baik, komunikasi yang terbuka, dan evaluasi berkala, SKP akan benar-benar berfungsi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan kinerja individu dan organisasi, bukan sekadar administrasi.

 

Berita Terkait

Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Mari Kita Bahas Bersama!
Bagaimana Upaya Guru Mempelajari dan Menguasai Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Peningkatan Kinerja Berdasarkan Rating Observasi Praktik Kinerja dan Hasil Refleksi?
Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Sholat? Berikut Pembahasannya!
Jelaskan Salah Satu Cara Mengamalkan Nilai Pancasila di Lingkungan Masyarakat Sehari-hari?
Jelaskan Kendala-kendala yang Dihadapi Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Otonomi Daerah?
Jelaskan Mengapa Sikap Terbuka Penting, Khususnya dalam Dunia Akademik? Simak Pembahasannya!
Apakah Hal yang Digagas Oleh Richard Stallman Mengenai Foss? Berikut Penjelasannya!
PANCASILA Sebagai Paradigma Pembangunan Tidak Hanya Diwujudkan Melalui Kebijakan Negara, Tetapi Juga Melalui Tindakan Nyata Setiap Warga Negara

Berita Terkait

Monday, 1 December 2025 - 10:35 WIB

Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Mari Kita Bahas Bersama!

Sunday, 30 November 2025 - 17:37 WIB

Bagaimana Upaya Guru Mempelajari dan Menguasai Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Peningkatan Kinerja Berdasarkan Rating Observasi Praktik Kinerja dan Hasil Refleksi?

Sunday, 30 November 2025 - 17:09 WIB

Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Sholat? Berikut Pembahasannya!

Sunday, 30 November 2025 - 16:59 WIB

Jelaskan Salah Satu Cara Mengamalkan Nilai Pancasila di Lingkungan Masyarakat Sehari-hari?

Saturday, 29 November 2025 - 15:35 WIB

Jelaskan Kendala-kendala yang Dihadapi Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Otonomi Daerah?

Berita Terbaru