Kasus Vina di Mata Pengamat Kepolisian: Penyelidikan Kasusnya Harus Ditinjau Ulang

- Redaksi

Thursday, 23 May 2024 - 10:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bambang Rukminto, Ahli Kepolisian – SwaraWarta.co.id (Sumber: Indo1)

SwaraWarta.co.id – Dari lanjutan Kasus Vina Cirebon, pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyoroti pentingnya Propam Polri untuk mengaudit investigasi penyidikan kasus pembunuhan Vina dan teman lelakinya, Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon, yang kembali menjadi perhatian publik.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Bambang Rukminto, Investigasi yang berjalan lambat dan terkesan tidak profesional perlu ditinjau ulang oleh Propam Polri, agar cita buruk tersebut dapat terpatahkan.

“Propam Polri harus turun tangan untuk melakukan audit investigasi pada proses penyelidikan yang lambat dan terkesan tidak profesional,” tegas Bambang saat dikonfirmasi di Jakarta, pada hari Kamis ini.

Ada beberapa hal yang menurut Bambang perlu dicermati dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon, yang bisa sangat menarik untuk dibahas.

Pertama, tidak segera ditangkapnya tiga tersangka yang buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO) selama delapan tahun sejak kasus ini terjadi, menjadi sebuah pertanyaan.

Ketiga tersangka tersebut masih buron dan menjadi perhatian utama dalam audit investigasi yang harus dilakukan.

Kedua, Bambang mengungkapkan adanya dugaan kesalahan prosedur dan arogansi personel dalam proses penyelidikan maupun penyidikan, ini tentunya akan merugikan satu pihak.

Baca Juga :  Melani Trump, Istri Donald Trump Menanggapi Kasus Penembakan Suaminya

BACA JUGA: Polisi Bawa Sejumlah Barang Usai Geledah Rumah Pegi atau Perong

Kesalahan prosedur ini telah menimbulkan isu adanya salah tangkap yang berujung pada peradilan sesat terhadap seorang tersangka berinisial ST, yang kemudian yang bersangkutan buka suara di publik.

Situasi ini mengindikasikan adanya masalah mendasar dalam proses penanganan kasus oleh aparat penegak hukum.

Lebih lanjut, Bambang mengingatkan bahwa jika pembunuhan Vina benar dilakukan oleh sebuah kelompok, maka sangat mungkin setiap anggota kelompok tersebut saling mengenal satu sama lain, ini harusnya menjadi kunci untuk menangkap tiga tersangka lain dengan cepat.

Hal ini memperkuat pentingnya investigasi yang mendalam dan profesional untuk mengungkap jaringan di balik kejahatan tersebut.

Kasus pembunuhan Vina Cirebon memasuki babak baru dengan ditangkapnya satu dari tiga tersangka yang berhasil ditangkap oleh Polda Jawa Barat bersama Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

Tersangka yang berhasil ditangkap adalah Pegi Setiawan alias Perong, yang diduga sebagai otak di balik pembunuhan dan pemerkosaan Vina.

Penangkapan ini terjadi setelah tersangka buron selama delapan tahun.

Baca Juga :  Daftar Streamer yang Mempromosikan Judi Online dengan Modus Donasi, Ada yang Panik!

Peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi pada Agustus 2016. Vina, seorang remaja dari Cirebon, dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky.

Sebanyak 11 pelaku tercatat ikut terlibat dalam peristiwa tragis di Cirebon tersebut. Namun, baru delapan tersangka yang berhasil ditangkap dan diproses hukum hingga akhirnya dipidana.

Tiga tersangka lainnya masih buron sampai saat ini, dengan perkiraan usia saat ini yakni Pegi alias Perong (30 tahun), Andi (31 tahun), dan Dani (28 tahun).

BACA JUGA: Terungkap Rumah Pegi Dalang Pembunuhan Vina Tak Jauh dari TKP



Kasus ini kembali menjadi sorotan publik setelah dirilisnya film berjudul “Vina: Sebelum 7 Hari”.

Film ini mendapat perhatian luas dari masyarakat karena menyoroti masih adanya tiga tersangka yang belum tertangkap.

Film tersebut memicu kembali perdebatan mengenai efektivitas penegakan hukum dalam kasus ini dan menyoroti lambannya proses penyelidikan dan penangkapan tersangka.

Bambang menekankan bahwa proses penyidikan yang lambat dan tidak profesional dapat merusak kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

Oleh karena itu, Propam Polri perlu melakukan audit menyeluruh terhadap investigasi kasus ini untuk memastikan bahwa semua prosedur telah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku dan tidak ada pelanggaran prosedural yang terjadi.

Baca Juga :  Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Menunggu Identifikasi Jenazah

Audit ini diharapkan dapat menemukan kelemahan dalam proses penyidikan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.

Dalam konteks yang lebih luas, kasus ini menyoroti pentingnya reformasi dalam sistem penegakan hukum di Indonesia.

Kejadian seperti salah tangkap dan peradilan sesat menunjukkan adanya kelemahan yang harus segera diperbaiki.

Pengawasan internal yang ketat dan audit berkala dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas aparat penegak hukum.

Penting bagi semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam menyelesaikan kasus ini dengan tuntas.

Penangkapan ketiga tersangka yang masih buron harus menjadi prioritas, dan setiap langkah penyidikan harus dilakukan dengan transparan dan profesional.

Publik berhak mengetahui perkembangan kasus ini dan mendapatkan jaminan bahwa keadilan akan ditegakkan.

Dengan penanganan yang tepat dan profesional, kasus ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki sistem penegakan hukum di Indonesia dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Audit oleh Propam Polri adalah langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut dan memastikan bahwa keadilan dapat diwujudkan bagi para korban dan keluarga mereka.***

Berita Terkait

Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi
Cara Main Roblox di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Mahir Bermain Game Online Favorit
Apakah Taman Margasatwa Ragunan Buka pada 17 Agustus? Ini Penjelasannya
OMNILUXE Jakarta: Koleksi Eksklusif Jam Tangan Patek Phillipe Asli di Mall Artha Gading
Dunia Hiburan Berduka, Mpok Alpa Meninggal Dunia!
Harga Bitcoin Capai Rekor Tertinggi Didukung Ekspektasi Pelonggaran Moneter dan Reformasi Keuangan AS
Cara Mendapatkan Diskon 50% Tambah Daya Listrik PLN di Momen HUT RI
PPATK Tegaskan Blokir e-Wallet Hanya untuk Dana Ilegal, Bukan Karena Tak Aktif

Berita Terkait

Monday, 18 August 2025 - 16:02 WIB

Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi

Sunday, 17 August 2025 - 17:06 WIB

Cara Main Roblox di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Mahir Bermain Game Online Favorit

Sunday, 17 August 2025 - 14:15 WIB

Apakah Taman Margasatwa Ragunan Buka pada 17 Agustus? Ini Penjelasannya

Friday, 15 August 2025 - 18:31 WIB

OMNILUXE Jakarta: Koleksi Eksklusif Jam Tangan Patek Phillipe Asli di Mall Artha Gading

Friday, 15 August 2025 - 14:41 WIB

Dunia Hiburan Berduka, Mpok Alpa Meninggal Dunia!

Berita Terbaru

Tata Cara Sholat Dhuha Sesuai Syariat

Lifestyle

Tata Cara Sholat Dhuha Sesuai Syariat dan Keistimewaannya

Monday, 18 Aug 2025 - 16:09 WIB

Aplikasi Nonton Film IndoXXI

Berita

Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi

Monday, 18 Aug 2025 - 16:02 WIB

Teknologi

5 Cara Cek Nomor Tri dengan Mudah, Berikut Langkah-langkahnya!

Monday, 18 Aug 2025 - 10:19 WIB