Israel Tembaki Kendaraan Pengangkut Bantuan yang Kembali dari Gaza Utara

- Redaksi

Friday, 29 December 2023 - 13:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bantuan ke Gaza Terhambat-SwaraWarta.co.id (Sumber Viva)

SwaraWarta.co.id – Tentara Israel mengeluarkan tembakan ke arah iring-iringan kendaraan pengangkut bantuan yang kembali dari Gaza utara.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kejadian ini terjadi di jalur yang telah ditentukan oleh militer Israel pada Jumat, seperti yang diungkapkan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

Direktur UNRWA, Thomas White, menyatakan bahwa tentara Israel menargetkan konvoi bantuan tersebut, meskipun kepala konvoi internasional dan timnya selamat tanpa cedera signifikan.

Namun, salah satu kendaraan mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.

Peristiwa ini menyoroti kompleksitas konflik di Jalur Gaza, di mana pekerja bantuan dan kendaraan kemanusiaan menjadi sasaran dalam pertempuran yang terus berlanjut.

Thomas White menegaskan bahwa pekerja bantuan seharusnya tidak menjadi target serangan, menciptakan keprihatinan akan keamanan para pekerja kemanusiaan yang beroperasi di wilayah konflik.

Baca Juga :  Pemprov DKI Fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis bagi 5.000 UMKM

Selama beberapa bulan terakhir, Gaza telah menjadi panggung serangan berkelanjutan dari pihak Israel.

Rumah sakit, tempat tinggal, dan tempat ibadah menjadi sasaran, melanggar hukum peperangan yang melarang penyerangan terhadap infrastruktur sipil.

Serangan terhadap fasilitas kesehatan dan tempat tinggal warga sipil meningkatkan ketegangan dan kecaman internasional terhadap tindakan militer yang diambil.

Selain itu, ada laporan bahwa setelah memerintahkan warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan pada awal perang, militer Israel kemudian menembaki mereka di jalur yang telah ditentukan.

Ini menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di antara warga sipil yang mencari perlindungan di tengah konflik yang semakin memanas.

Sejak serangan yang dimulai pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, Israel terus membombardir Jalur Gaza tanpa henti.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa lebih dari 21.000 warga Palestina telah tewas, sedangkan lebih dari 55.000 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga :  Kemajuan Wisata Telaga Ngebel Ponorogo: Air Mancur Menari dan Fasilitas Baru Dorong Peningkatan PAD

Sementara itu, pihak Israel mengklaim korban jiwa di pihak mereka mencapai 1.200 orang sebagai akibat dari serangan balasan terhadap Hamas.

Dampak kemanusiaan yang merugikan dari gelombang serangan Israel sangat terlihat di Gaza. Sekitar 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut mengalami kerusakan atau hancur total.

Hampir 2 juta penduduk Gaza mengungsi, meninggalkan rumah mereka di tengah kondisi kemanusiaan yang sulit.

Ketersediaan pangan, air bersih, dan obat-obatan sangat terbatas, menyebabkan penderitaan lebih lanjut bagi penduduk setempat.

Krisis ini memicu keprihatinan dan kritik internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan dampak kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik.

Terdapat seruan mendesak untuk mencapai solusi damai dan menghentikan pertumpahan darah.

Perlindungan terhadap warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan, menjadi prioritas utama dalam menanggapi konflik ini.

Baca Juga :  Maarten Paes Resmi Bergabung dengan Timnas Indonesia: Tak Sabar Bermain dan Bertemu Suporter

Perlunya dialog dan negosiasi antara kedua belah pihak untuk mencapai gencatan senjata dan menyelesaikan konflik secara politis semakin mendesak.

Komunitas internasional memiliki peran yang penting dalam memfasilitasi upaya perdamaian dan mendukung rekonstruksi Gaza setelah serangkaian serangan yang menghancurkan.

Dalam menghadapi situasi yang kompleks ini, keberlanjutan dan implementasi solusi perdamaian menjadi kunci untuk mengakhiri siklus kekerasan yang telah berlangsung terlalu lama.

Upaya diplomasi dan dukungan kemanusiaan perlu ditingkatkan untuk mengatasi krisis ini secara holistik dan berkelanjutan.

Pentingnya menangani akar penyebab konflik, mempromosikan dialog lintasbudaya, dan mendukung upaya rekonstruksi menjadi bagian integral dari mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Semua pihak yang terlibat harus bersedia berpartisipasi dalam proses perdamaian yang konstruktif dan mengutamakan kesejahteraan dan hak asasi manusia semua pihak yang terlibat.***

Berita Terkait

Manfaat Jasa Caregiver bagi Keluarga dengan Anggota Lansia
PKH Tahap 3 2025: Kapan Pencairannya dan Bagaimana Mengeceknya?
Raisa Gugat Cerai Hamish: Mengulik Penyebab Di Balik Berakhirnya Kisah Cinta Pasangan Selebritis
Cara Daftar BLT Kesra 2025 untuk Dapat Bantuan Rp 900.000
Panduan Memilih Kantor Konsultan Pajak yang Tepat untuk Bisnis Anda
Magang Kemnaker Batch 2: Jadwal, Syarat, dan Cara Daftar untuk Fresh Graduate
IOC Cabut Hak Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Usai Pembatalan Visa Atlet Israel
Work–Play–Relax: Bagaimana Kawasan Terpadu Membentuk Gaya Hidup 2025 di Summarecon Crown Gading

Berita Terkait

Monday, 27 October 2025 - 13:08 WIB

Manfaat Jasa Caregiver bagi Keluarga dengan Anggota Lansia

Sunday, 26 October 2025 - 14:16 WIB

PKH Tahap 3 2025: Kapan Pencairannya dan Bagaimana Mengeceknya?

Saturday, 25 October 2025 - 17:07 WIB

Raisa Gugat Cerai Hamish: Mengulik Penyebab Di Balik Berakhirnya Kisah Cinta Pasangan Selebritis

Friday, 24 October 2025 - 16:43 WIB

Cara Daftar BLT Kesra 2025 untuk Dapat Bantuan Rp 900.000

Friday, 24 October 2025 - 14:51 WIB

Panduan Memilih Kantor Konsultan Pajak yang Tepat untuk Bisnis Anda

Berita Terbaru