Kaitan Filosofi dan Prinsip Pendidikan yang Memerdekakan dengan Tujuan Pendidikan untuk Membentuk Profil Pelajar Pancasila

- Redaksi

Tuesday, 23 April 2024 - 09:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jelaskan Contoh Perilaku dalam Rangka Memberi Dukungan
Kepada Pemerintah Demi Menyelesaikan Sengketa Batas Wilayah.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

SwaraWarta.co.id – Kali ini kita akan membahas mengenai darikaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan dengan tujuan
pendidikan untuk membentuk profil pelajar Pancasila.

Konsep Merdeka Belajar menjadi perbincangan hangat dalam
dunia pendidikan Indonesia. 

Namun, tahukah Anda bahwa Merdeka Belajar
sebenarnya bukanlah konsep baru? Filosofi ini memiliki keterkaitan erat dengan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional kita.

Ki Hajar Dewantara mengemukakan filosofi pendidikan yang
berpusat pada anak. 

Menurutnya, pendidikan diibaratkan sebagai
“among”, yaitu menuntun tumbuh kembang anak sesuai kodrat alam dan
zamannya. 

Dengan kata lain, pendidikan harus memerdekakan anak untuk belajar
dan berkembang sesuai potensinya.

Baca Juga :  Tazkiyatun Nafs Adalah: Proses Penyucian Jiwa dalam Islam

Baca juga: Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Berikut ini Penjelasannya!

Lalu, bagaimana kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila?
Profil Pelajar Pancasila yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bertujuan membentuk generasi muda
yang berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar
kritis, dan kreatif.

Kaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan
dengan tujuan pendidikan untuk membentuk profil pelajar Pancasila, Ternyata,
keenam karakter tersebut selaras dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan Ki
Hadjar Dewantara melalui pendidikan yang memerdekakan.

Mari kita lihat benang merahnya kaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan dengan tujuan pendidikan untuk membentuk profil pelajar Pancasila :

Baca Juga :  Makna Jihad di Zaman Sekarang: Menyikapi Tantangan Modern dengan Bijak

  • Berakhlak
    Mulia:
     Pendidikan yang memerdekakan menekankan pentingnya budi
    pekerti. Anak didorong untuk belajar nilai-nilai luhur seperti kejujuran,
    tanggung jawab, dan hormat kepada sesama.

  • Berkebinekaan
    Global:
     Merdeka Belajar menghargai keunikan setiap anak dan
    keberagaman di Indonesia. Dengan belajar dari berbagai perspektif, anak
    mampu beradaptasi dan berkolaborasi dalam dunia yang semakin global.

  • Gotong
    Royong:
     Filosofi “among” Ki Hadjar Dewantara
    mengutamakan kerja sama. Melalui pengalaman belajar yang kolaboratif, anak
    terbiasa bergotong royong dan saling membantu.

  • Mandiri: Pendidikan
    yang memerdekakan menjauhkan diri dari ketergantungan. Anak diberi ruang
    untuk belajar mandiri, menemukan jati diri, dan mengambil keputusan.

  • Bernalar
    Kritis:
     Merdeka Belajar mendorong siswa untuk berpikir kritis dan
    analitis. Mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, namun juga
    mampu mempertanyakan, menganalisis, dan mencari solusi.

  • Kreatif: Dengan
    memerdekakan anak untuk belajar sesuai minat dan bakatnya, pendidikan
    dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
Baca juga: Jelaskan Contoh Perilaku dalam Rangka Memberi Dukungan Kepada Pemerintah Demi Menyelesaikan Sengketa Batas Wilayah

Dengan demikian, konsep Merdeka Belajar menjadi jembatan
untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan suasana
belajar yang merdeka dan berpihak pada anak.

Ingin tahu lebih dalam bagaimana menerapkan Merdeka Belajar
di kelas? Tetap ikuti artikel kami selanjutnya untuk mendapatkan inspirasi dan
praktik terbaik!

 

Berita Terkait

DI ERA DIGITAL Seperti Saat Ini, Organisasi Memanfaatkan Teknologi Sebagai Saluran Komunikasi Dalam Organisasi, Menurut Dale Level Dan William Galle
UNIQLO Beroperasi Di Pasar Pakaian Global Yang Merupakan Salah Satu Pasar Terbesar Di Dunia Dan Terus Berkembang, Perkembangan Pasar Ini Dipengaruhi
PEMERIKSAAN Di Sidang Pengadilan Dibedakan Menjadi Pemeriksaan Sidang Acara Cepat Dan Sidang Acara Singkat, Serta Pemeriksaan Sidang Acara Biasa
PANCASILA Disebut Sebagai Sistem Filsafat Karena Sila-Silanya Merupakan Satu Kesatuan Yang Utuh, Saling Terkait, Dan Tidak Bisa Dipisahkan
Apa yang Dimaksud dengan Manusia Purba? Berikut ini Penjelasannya!
PENDIDIKAN Faktor Eksternal dan Internal PT Maju Sukses Melakukan Ekspansi Berdasarkan Teori Greiner
SEBUAH Saham Preferen Memberikan Dividen Tetap Sebesar Rp7.000 Per Tahun, Dan Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Investor Adalah 10%
SEBUAH Perusahaan Pada Tahun Yang Akan Datang Membutuhkan Bahan Baku Sebesar 20.000 Kg Per Tahun, Biaya Pemesanan Rp 60.000

Berita Terkait

Tuesday, 4 November 2025 - 12:00 WIB

DI ERA DIGITAL Seperti Saat Ini, Organisasi Memanfaatkan Teknologi Sebagai Saluran Komunikasi Dalam Organisasi, Menurut Dale Level Dan William Galle

Tuesday, 4 November 2025 - 11:53 WIB

UNIQLO Beroperasi Di Pasar Pakaian Global Yang Merupakan Salah Satu Pasar Terbesar Di Dunia Dan Terus Berkembang, Perkembangan Pasar Ini Dipengaruhi

Tuesday, 4 November 2025 - 11:47 WIB

PANCASILA Disebut Sebagai Sistem Filsafat Karena Sila-Silanya Merupakan Satu Kesatuan Yang Utuh, Saling Terkait, Dan Tidak Bisa Dipisahkan

Monday, 3 November 2025 - 17:08 WIB

Apa yang Dimaksud dengan Manusia Purba? Berikut ini Penjelasannya!

Monday, 3 November 2025 - 13:34 WIB

PENDIDIKAN Faktor Eksternal dan Internal PT Maju Sukses Melakukan Ekspansi Berdasarkan Teori Greiner

Berita Terbaru