Jelaskan Resistensi Terhadap Globalisasi Ekosistem yang Merugikan Ekonomi Rakyat Indonesia?

- Redaksi

Sunday, 26 May 2024 - 13:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tingkatan Ketidakpastian dan Contohnya dalam Konteks Global Warming

Tingkatan Ketidakpastian dan Contohnya dalam Konteks Global Warming

 

Resistensi Terhadap Globalisasi Ekosistem yang Merugikan Ekonomi Rakyat Indonesia

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

SwaraWarta.co.idJelaskan resistensi terhadap globalisasi ekosistem yang merugikan ekonomi
rakyat Indonesia?

Globalisasi, sebuah fenomena yang tak terhindarkan, telah
membawa dampak signifikan bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekosistem dan
ekonomi rakyat Indonesia.

Namun, di balik janji kemajuan dan integrasi global,
terdapat potensi kerugian yang perlu diwaspadai.

Resistensi terhadap globalisasi ekosistem yang merugikan
ekonomi rakyat menjadi semakin penting untuk melindungi keberlanjutan
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Ancaman Terhadap Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya
Alam

Salah satu dampak paling mencolok dari globalisasi ekosistem
adalah ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan sumber daya alam Indonesia.

Baca Juga :  Kepala Badan Pangan Sebut Ketersediaan Bahan Pokok Masih Cukup hingga Bulan Ramadhan

Masuknya spesies invasif melalui perdagangan internasional
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lokal, mengancam kelangsungan hidup
flora dan fauna asli.

Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk memenuhi
permintaan pasar global juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang
parah dan mengancam mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumber
daya tersebut.

Baca juga: 

Kerentanan Ekonomi Rakyat

Globalisasi ekonomi seringkali mengarah pada liberalisasi
perdagangan dan investasi, yang dapat menciptakan persaingan yang tidak
seimbang antara perusahaan multinasional dan pelaku ekonomi lokal.

Petani kecil dan nelayan tradisional, misalnya, dapat
kesulitan bersaing dengan produk impor yang lebih murah atau praktik
penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan. 

Hal ini dapat mengancam
keberlangsungan mata pencaharian mereka dan memperburuk kesenjangan ekonomi.

Baca Juga :  Mudik Gratis BUMN 2025: Perjalanan Nyaman dan Aman untuk 100.000 Pemudik

Hilangnya Kedaulatan Pangan

Ketergantungan pada impor pangan sebagai akibat dari
globalisasi dapat mengancam kedaulatan pangan Indonesia.

Fluktuasi harga pangan global dan kebijakan perdagangan yang
tidak adil dapat membuat negara rentan terhadap krisis pangan. 

Selain itu,
masuknya produk pangan olahan yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada
kesehatan masyarakat dan memperburuk masalah gizi.

Resistensi dan Upaya Perlindungan

Resistensi terhadap globalisasi ekosistem yang merugikan
ekonomi rakyat dapat dilakukan melalui berbagai cara.

Penguatan regulasi dan pengawasan terhadap perdagangan
internasional serta investasi asing yang berpotensi merusak lingkungan menjadi
langkah penting. 

Selain itu, pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengelola
sumber daya alam secara berkelanjutan dan mengembangkan ekonomi alternatif yang
ramah lingkungan juga perlu didorong.

Baca Juga :  Ya Allah Aku Bingung Mau Usaha Apa? Coba Lakukan Trik Ini

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Pemerintah, masyarakat sipil, dan pelaku usaha memiliki
peran penting dalam melindungi ekosistem dan ekonomi rakyat dari dampak negatif
globalisasi. 

Kolaborasi dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada
kepentingan rakyat, mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, dan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan lingkungan
menjadi kunci untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Globalisasi tidak harus menjadi ancaman bagi ekosistem dan
ekonomi rakyat Indonesia. 

Dengan resistensi yang tepat dan upaya perlindungan
yang komprehensif, kita dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan globalisasi sambil
menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Berita Terkait

Penjualan Ritel Mei 2025 Diperkirakan Turun Tipis, Tapi Masih Tumbuh Dibanding Tahun Lalu
Kementerian UMKM Tanggapi Keluhan Omzet Menurun, Daya Beli Melemah Jadi Penyebab
Menjelang Idul Adha, Harga Gula dan Minyak Goreng di Tangsel Naik, Daging Justru Turun
Lezat dan Menguntungkan, Pisang Tanduk Gringsing Jadi Primadona Petani
3 Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Dana Jaminan di Hari Tua
Harga Emas Antam pada Minggu 18 Mei 2025 Mengalami Anjlok
Waisak 2025 Bawa Berkah untuk Sejumlah UMKM di Borobudur
Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.100 Triliun di Awal 2025, BI Pastikan Masih Aman

Berita Terkait

Saturday, 14 June 2025 - 09:53 WIB

Penjualan Ritel Mei 2025 Diperkirakan Turun Tipis, Tapi Masih Tumbuh Dibanding Tahun Lalu

Saturday, 14 June 2025 - 08:43 WIB

Kementerian UMKM Tanggapi Keluhan Omzet Menurun, Daya Beli Melemah Jadi Penyebab

Saturday, 31 May 2025 - 09:58 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Gula dan Minyak Goreng di Tangsel Naik, Daging Justru Turun

Thursday, 29 May 2025 - 10:00 WIB

Lezat dan Menguntungkan, Pisang Tanduk Gringsing Jadi Primadona Petani

Tuesday, 20 May 2025 - 10:50 WIB

3 Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Dana Jaminan di Hari Tua

Berita Terbaru