Krisis Politik Korea Selatan Memuncak: Perdana Menteri Han Duck-soo Dimakzulkan

- Redaksi

Friday, 27 December 2024 - 18:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan, Korea Selatan kembali diguncang oleh krisis politik yang semakin dalam setelah parlemen memutuskan untuk memakzulkan Perdana Menteri sekaligus Presiden sementara Han Duck-soo pada Jumat, 27 Desember 2024.

Keputusan ini menjadi pukulan baru bagi stabilitas politik negara tersebut, yang sebelumnya telah menghadapi pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol dua minggu sebelumnya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut laporan dari CNA, Ketua Parlemen Woo Won-shik mengungkapkan bahwa untuk meloloskan pemakzulan Han, diperlukan setidaknya 151 suara.

Namun, sempat terjadi kebingungan terkait jumlah suara yang dibutuhkan, karena untuk memakzulkan presiden, jumlah minimum yang diperlukan adalah 200 suara.

Pemakzulan Han diprakarsai oleh partai oposisi, yang saat ini memegang mayoritas di parlemen.

Oposisi menuduh Han telah melampaui kewenangannya dengan menolak untuk segera mengangkat tiga hakim Mahkamah Konstitusi yang kosong, sebuah tindakan yang mereka klaim sebagai bentuk pemberontakan terhadap sistem hukum.

Baca Juga :  Tragedi Jeju Air: Kecelakaan Maut di Bandara Muan yang Merenggut Ratusan Nyawa

Keputusan ini semakin memperburuk hubungan antara pemerintahan sementara dan oposisi, yang sebelumnya telah tegang.

Dengan pemakzulan Han, Menteri Keuangan Choi Sang-mok akan mengambil alih sebagai pelaksana tugas Presiden, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Langkah parlemen untuk memakzulkan Han dinilai sebagai strategi partai oposisi, terutama Partai Demokrat, untuk memperkuat posisi mereka di panggung politik nasional.

Mereka memanfaatkan situasi ketidakstabilan ini untuk mengarahkan kebijakan negara sesuai agenda mereka.

Penolakan Han untuk segera menunjuk hakim Mahkamah Konstitusi dianggap sebagai pelanggaran konstitusi oleh oposisi.

Tindakan tersebut juga dinilai mencerminkan sikap yang bertentangan dengan prinsip dasar pemerintahan demokratis.

Pemakzulan ini menjadi gambaran nyata ketegangan besar dalam sistem pemerintahan Korea Selatan.

Baca Juga :  VIRAL! Ibu-ibu Meninggal Dunia Setelah Mengikuti Lomba Balap Karung

Dalam beberapa pekan terakhir, negara ini telah menghadapi serangkaian peristiwa politik yang mengguncang, menimbulkan kekhawatiran tentang arah kepemimpinan di masa depan.

Ketidakstabilan politik ini juga memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan komunitas internasional.

Dengan situasi pemerintahan yang semakin rapuh, tantangan besar menanti para pemimpin Korea Selatan untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan stabilitas negara.

Dominasi oposisi dalam parlemen saat ini menjadi faktor kunci dalam menentukan arah kebijakan negara.

Pemakzulan Han dianggap sebagai langkah strategis untuk menunjukkan kekuatan oposisi sekaligus mengkritik kebijakan pemerintahan sementara yang dianggap tidak memadai.

Krisis politik yang tengah berlangsung ini tidak hanya berdampak pada dinamika internal pemerintahan, tetapi juga memengaruhi posisi Korea Selatan di mata dunia.

Baca Juga :  Gembar-gembor Soal Sosok T Pengendali Judi Online, Kini Benny Rhamdani Sebut Tidak Tau

Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia, stabilitas politik Korea Selatan menjadi perhatian penting bagi mitra internasionalnya.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, kepemimpinan sementara yang diambil alih oleh Choi Sang-mok diharapkan mampu membawa stabilitas sementara hingga pemimpin definitif terpilih.

Namun, tantangan besar menanti, terutama dalam menghadapi tekanan dari oposisi yang semakin kuat.

Dengan perkembangan terbaru ini, masa depan politik Korea Selatan masih menjadi tanda tanya besar.

Langkah selanjutnya dari oposisi maupun pemerintahan sementara akan sangat menentukan arah negara di tengah krisis yang terus bergulir.***

Berita Terkait

Pasar Hewan Lamongan Kembali Beroperasi, Pedagang Mulai Berdatangan
Gugatannya Ditolak, Hasto Kristiyanto Kembali Layangkan Praperadilan
37 Orang Diamankan Usai Terlibat Kericuhan Persib VS Persija
Polisi Selidiki Dugaan Pencurian Tas saat Pengajian Denis Lim
Resmi Masuk Gerindra, Bobby Nasution hingga Ahmad Luthfi dapat KTA
Ibu dan Anak di Bogor Terjun ke Jurang 8 Meter Bersama Motornyau
Tabrakan Beruntun di Tol Layang MBZ, Lalu Lintas Tersendat
Rizky Febian dan Mahalini Sambut Kelahiran Anak Pertama, Diberi Nama Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian

Berita Terkait

Monday, 17 February 2025 - 09:23 WIB

Pasar Hewan Lamongan Kembali Beroperasi, Pedagang Mulai Berdatangan

Monday, 17 February 2025 - 09:22 WIB

Gugatannya Ditolak, Hasto Kristiyanto Kembali Layangkan Praperadilan

Monday, 17 February 2025 - 09:16 WIB

37 Orang Diamankan Usai Terlibat Kericuhan Persib VS Persija

Monday, 17 February 2025 - 09:07 WIB

Polisi Selidiki Dugaan Pencurian Tas saat Pengajian Denis Lim

Monday, 17 February 2025 - 09:00 WIB

Ibu dan Anak di Bogor Terjun ke Jurang 8 Meter Bersama Motornyau

Berita Terbaru

Berita

37 Orang Diamankan Usai Terlibat Kericuhan Persib VS Persija

Monday, 17 Feb 2025 - 09:16 WIB