SwaraWarta.co.id – Kepolisian Daerah Papua Barat melibatkan 510 personel gabungan untuk melakukan operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Inspektur Polisi Satu Tomi Samuel Marbun, yang hilang.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Adi Prabowo, mengungkapkan bahwa personel yang terlibat berasal dari Polri, TNI, dan pemerintah daerah setempat.
Jumlah personel yang terlibat antara lain 155 dari Mabes Polri, 191 dari Polda Papua Barat, 74 dari Polres Teluk Bintuni, 16 dari Kodam XVIII/Kasuari, dan enam dari Kodim 1806/Teluk Bintuni.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, ada 19 personel Basarnas, 30 personel Satgas Yonif 642/Kapuas, empat Pasukan Marinir III Sorong, dan 15 personel dari Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
Operasi pencarian ini dilaksanakan dalam tahap ketiga yang dimulai pada 20 April dan akan berlangsung hingga 3 Mei 2025.
“Operasi SAR tahap ketiga berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak 20 April sampai 3 Mei 2025,” kata Ignatius Benny.
Ignatius Benny menambahkan, operasi yang diberi nama Alpha Bravo Moskona 2025 ini meliputi pencarian, penyelidikan tempat kejadian perkara (TKP), dan rekonstruksi peristiwa hilangnya Iptu Tomi Marbun.
Tomi Marbun dilaporkan hilang setelah terbawa arus di Kali Rawara, Distrik Moskona Selatan, saat melakukan penangkapan terhadap pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Marthen Aikingking, pada 18 Desember 2024.
“Rekonstruksi dimulai dari Kali Rawara hingga muara Sebyar Aranday, Kabupaten Teluk Bintuni,” ujarnya.
Selain personel gabungan, beberapa satuan tugas (satgas) Polri juga dilibatkan dalam operasi ini, seperti Satgas Intelijen, Satgas SAR, Satgas Tindak, Satgas Humas, serta Satgas Banops, Satgas Dokes, Satgas Identifikasi, Satgas Poludara, Satgas Propam, dan Pusident Polda Papua Barat.
Polda Papua Barat juga mengimbau agar tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat turut berpartisipasi dalam operasi pencarian demi keberhasilan misi kemanusiaan ini.