SwaraWarta.co.id – Campak, atau yang dikenal juga sebagai rubeola, adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Morbillivirus.
Penyakit ini terkenal sangat menular, bahkan jauh lebih menular dibandingkan influenza atau COVID-19.
Lantas, apa yang membuat campak begitu mudah menyebar dan menjadi ancaman kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sifat Virus dan Jalur Penularan yang Efisien
Tingginya daya tular campak terletak pada efisiensi cara penyebarannya. Virus campak menyebar melalui tiga jalur utama:
- Melalui Udara (Aerosol): Ini adalah cara penularan yang paling efektif. Ketika penderita campak batuk atau bersin, mereka mengeluarkan percikan air liur (droplet) yang mengandung jutaan virus. Partikel virus ini dapat melayang di udara dan bertahan hidup di ruangan tertutup hingga dua jam setelah penderita pergi. Siapa pun yang menghirup udara yang terkontaminasi akan sangat berisiko terinfeksi, bahkan tanpa kontak langsung.
- Percikan Liur (Droplet): Penularan langsung terjadi saat percikan liur dari batuk atau bersin penderita terhirup atau mengenai selaput lendir (mata, hidung, mulut) orang lain di dekatnya.
- Kontak dengan Benda Terkontaminasi: Virus campak juga dapat menempel pada permukaan benda mati, seperti gagang pintu, sakelar lampu, atau peralatan makan. Jika seseorang menyentuh benda tersebut lalu menyentuh wajahnya, penularan bisa terjadi.
Masa Penularan yang Panjang dan Gejala Awal yang Samara
Faktor lain yang meningkatkan penularan adalah masa inkubasi dan periode infeksius yang cukup panjang. Seseorang yang terinfeksi campak sudah dapat menularkan virus sekitar empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelah ruam hilang.
Pada masa-masa awal, gejala yang timbul sering kali mirip seperti flu biasa: demam, batuk, dan pilek. Karena gejala awalnya samar dan ruam belum muncul, penderita mungkin tidak menyadari bahwa ia sudah terinfeksi dan tanpa sengaja beraktivitas di keramaian, sehingga menyebarkan virus secara luas.
Kelompok Rentan dan Pentingnya Vaksinasi
Siapa yang Paling Rentan? Individu yang belum pernah menderita campak atau belum mendapatkan vaksinasi lengkap memiliki risiko penularan yang sangat tinggi. Diperkirakan, satu orang penderita campak dapat menularkan virusnya ke 12 hingga 18 orang di sekitarnya yang tidak memiliki kekebalan.
Pencegahan Utama: Cara paling efektif untuk mencegah campak adalah melalui vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sesuai jadwal yang dianjurkan. Vaksinasi menciptakan kekebalan tubuh, tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang sangat krusial untuk mencegah penyebaran virus di masyarakat.
Campak bukan hanya penyakit biasa; ia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak (ensefalitis), bahkan kematian. Oleh karena itu, memahami tingginya tingkat penularan campak dan mengambil langkah pencegahan, terutama melalui vaksinasi, adalah kunci untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat.