Kabar Duka, CJH Asal Madiun Meninggal Dunia di Rumah Sakit

- Redaksi

Saturday, 18 May 2024 - 01:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon jamaah Haji asal Madiun saat akan dimakamkan di TPU (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Seorang calon jemaah haji asal Kabupaten Madiun dikabarkan batal menunaikan ibadah di tanah suci. 

Hal ini disebabkan karena Sastrowiryo, CJH kloter 16 dikabarkan meninggal dunia pada hari Jumat (17/5) sekitar pukul 07.00 WIB. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

Jamaah Haji Kloter Pertama Asal Indonesia Tiba di Tanah Suci Kemarin

“Pada hari ini tanggal 17 Mei, dua hari perawatan inap, jam 07.00 WIB tadi pagi dinyatakan wafat,” kata Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan, Jumat (17/5,). 

Padahal, almarhum seharusnya berangkat ke Mekkah pada hari Kamis sebelumnya. Namun, keberangkatannya terpaksa ditunda karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk berangkat.

Baca Juga :  Kisaran Gaji Petugas KPPS 2024, Serta Cara Melakukan Pencairannya

Saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Sastrowiryo mengeluhkan keluhan pada sistem pencernaannya. 

Ia merasakan nyeri perut dan muntah, sehingga dirujuk langsung ke RS Haji Surabaya. Selama dua hari, ia dirawat intensif di rumah sakit.

“Ada nyeri perut, muntah. Kemudian, setelah itu, kita rujuk langsung ke RS Haji,” ujarnya.

Namun sayang, nyawa Sastrowiryo tak bisa diselamatkan. Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya, Rosidi Roslan mengatakan bahwa Sastrowiryo menghembuskan napas terakhirnya di siang hari Jumat (17/5).

Baca Juga: 

Jemaah Haji Asal Indonesia Meninggal di Masjid Nabawi

Jenazahnya kemudian dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Madiun.

Menurut Ketua Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, dr. Mohamad Gesta Robi Farmawan, masalah pada sistem pencernaan almarhum adalah karena gerakan mendorong makanan peristaltik yang terbuntu karena massa. 

Baca Juga :  Pengusaha dan Politisi Jadi Tersangka Kasus Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin, Total 19 Orang Ditangkap

Massa yang dimaksud merujuk pada suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti makanan yang tidak awet, kanker, atau parasitik.

“Buntu itu karena massa. Massa kan macam-macam, ya, bisa karena bahan makanan, kanker, parasite dan sebagainya. penyakit yang diderita itu kayak maag, obat-obatan yang dibawa juga ada hubungannya dengan maag,” pungkasnya.

Berita Terkait

Persela Lamongan Resmi Gaet Beto, Targetkan Promosi ke Liga 1
Pemprov DKI Beri Diskon Pajak untuk Hotel dan Kuliner, Capai 50 Persen
Pemkot Bekasi Ubah Kalimalang Jadi Wisata Air dan Jalur Transportasi ke Jakarta
Rahmad Darmawan Ingin Piala Indonesia Kembali Digelar untuk Bantu Pemain Muda
Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Akibat Ancaman Bom
Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!
Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri
Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia

Berita Terkait

Wednesday, 18 June 2025 - 10:17 WIB

Persela Lamongan Resmi Gaet Beto, Targetkan Promosi ke Liga 1

Wednesday, 18 June 2025 - 10:10 WIB

Pemprov DKI Beri Diskon Pajak untuk Hotel dan Kuliner, Capai 50 Persen

Wednesday, 18 June 2025 - 10:04 WIB

Rahmad Darmawan Ingin Piala Indonesia Kembali Digelar untuk Bantu Pemain Muda

Wednesday, 18 June 2025 - 09:19 WIB

Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Akibat Ancaman Bom

Tuesday, 17 June 2025 - 16:40 WIB

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!

Berita Terbaru

Gaet Beto (Dok. Ist)

Berita

Persela Lamongan Resmi Gaet Beto, Targetkan Promosi ke Liga 1

Wednesday, 18 Jun 2025 - 10:17 WIB