Bantuan Pangan Beras untuk Mengatasi Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

- Redaksi

Wednesday, 6 November 2024 - 20:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.idPemerintah Indonesia terus berupaya mengurangi kemiskinan ekstrem di tanah air dengan berbagai program bantuan yang ditujukan untuk membantu keluarga-keluarga kurang mampu.

Salah satu bentuk bantuan yang saat ini tengah dilaksanakan adalah distribusi beras yang disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM),

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

dengan sasaran utama para keluarga miskin yang terdaftar dalam program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Bantuan beras ini bertujuan untuk meringankan beban hidup KPM, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok sehari-hari.

Program bantuan ini dilakukan secara bertahap dan terencana, dimulai sejak Januari hingga Maret dalam tahap awal penyaluran.

Selama periode tersebut, sejumlah 22 juta KPM akan menerima beras sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Mulai Cair! Cek Informasi Lengkapnya di Sini

Setiap keluarga yang terdaftar dalam program ini berhak menerima bantuan sebesar 10 kilogram beras setiap bulannya.

Angka ini diharapkan cukup untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan keluarga selama sebulan penuh.

Dengan adanya bantuan pangan beras ini, diharapkan para penerima bantuan bisa lebih fokus untuk memulihkan kondisi ekonomi mereka,

tanpa terbebani dengan masalah kekurangan pangan yang sering kali menjadi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari.

Program P3KE sendiri merupakan bagian dari upaya nasional untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.

Melalui program ini, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan sosial dalam bentuk barang, tetapi juga mengupayakan perubahan struktural yang dapat mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga miskin.

Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan pangan yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Baca Juga :  Terungkap! Pimpinan Ponpes di Karawang Diduga Cabuli Santriwati

Pemberian beras ini merupakan salah satu langkah konkret yang dapat memperkuat ketahanan pangan masyarakat miskin, terutama yang berada di daerah-daerah yang rawan kekurangan pangan.

Beras sebagai bahan makanan utama di Indonesia dipilih karena merupakan komoditas yang sangat vital dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai wilayah.

Dengan bantuan ini, diharapkan beban hidup para KPM bisa sedikit berkurang, dan mereka dapat lebih memfokuskan diri pada upaya meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup keluarga mereka.

Selain itu, penyaluran bantuan pangan beras juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pinjaman atau bantuan tidak tetap yang sering kali membuat keluarga miskin terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Bantuan yang diberikan secara teratur ini diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah pangan yang sering kali dihadapi oleh keluarga miskin.

Baca Juga :  Memahami Aturan Ganjil Genap Jakarta: Upaya Mengatasi Kemacetan Ibu Kota

Namun, agar bantuan ini benar-benar efektif, perlu adanya sistem distribusi yang transparan dan tepat sasaran.

Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga-lembaga sosial dan perangkat daerah, untuk memastikan bantuan dapat diterima oleh KPM yang benar-benar membutuhkan.

Selain itu, penting juga untuk memberikan edukasi kepada KPM mengenai cara memanfaatkan bantuan ini dengan bijak, agar dampaknya bisa lebih besar dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Secara keseluruhan, distribusi beras ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para KPM dapat merasa lebih terdukung dalam menghadapi kesulitan ekonomi mereka dan memulai langkah-langkah menuju kehidupan yang lebih baik.***

Berita Terkait

Ratusan Jemaah Haji Asal Banyuwangi Tertahan di Jeddah Akibat Konflik Iran-Israel, Kini Sudah Ada Jadwal Pulang
Jemaah Haji Asal Malang Hilang di Makkah, Diduga Alami Demensia
RSJ Menur Surabaya Tangani 85 Pasien Kecanduan Judi Online, Termuda Usia 14 Tahun
Pelajar Hilang di Pantai Konang Trenggalek Ditemukan Meninggal Dunia
Iran Tegaskan Tak Ada Gencatan Senjata dengan Israel dan Sekutunya
Porprov Jatim IX 2025: IBCA-MMA Kabupaten Kediri Sabet 3 Emas dan 1 Perak, Prestasi Cemerlang
Ikan di Waduk Cirata Mengandung Merkuri Tinggi, Menteri Trenggono Minta Gubernur Jawa Barat Bertindak
Pencabulan Ayah Kandung di Malinau Terungkap, Korban Akhirnya Berani Melapor

Berita Terkait

Wednesday, 25 June 2025 - 17:00 WIB

Ratusan Jemaah Haji Asal Banyuwangi Tertahan di Jeddah Akibat Konflik Iran-Israel, Kini Sudah Ada Jadwal Pulang

Wednesday, 25 June 2025 - 16:57 WIB

Jemaah Haji Asal Malang Hilang di Makkah, Diduga Alami Demensia

Wednesday, 25 June 2025 - 16:46 WIB

Pelajar Hilang di Pantai Konang Trenggalek Ditemukan Meninggal Dunia

Wednesday, 25 June 2025 - 16:38 WIB

Iran Tegaskan Tak Ada Gencatan Senjata dengan Israel dan Sekutunya

Wednesday, 25 June 2025 - 16:07 WIB

Porprov Jatim IX 2025: IBCA-MMA Kabupaten Kediri Sabet 3 Emas dan 1 Perak, Prestasi Cemerlang

Berita Terbaru

Apakah Palestina Sudah Merdeka?

Pendidikan

Apakah Palestina Sudah Merdeka? Simak Fakta Terbarunya!

Wednesday, 25 Jun 2025 - 17:03 WIB

Jamaah haji yang hilang (Dok. Ist)

Berita

Jemaah Haji Asal Malang Hilang di Makkah, Diduga Alami Demensia

Wednesday, 25 Jun 2025 - 16:57 WIB

Timnas Iran Terancam Dicoret dari Piala Dunia 2026

Olahraga

Timnas Iran Terancam Dicoret dari Piala Dunia 2026

Wednesday, 25 Jun 2025 - 16:56 WIB