Sejarah Makan Dewi Sekardadu dan Asal Mula Dusun Kepentingan

- Redaksi

Friday, 29 March 2024 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makam Dewi Serdadu (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Kabupaten Sidoarjo adalah wilayah yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Dalam sejarah kerajaan di Jawa Timur, Sidoarjo menjadi tempat tujuan yang penting. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagian dari daerah ini mencakup teluk yang menghadap ke Samudra Hindia dan Delta Sungai Brantas. 

Keberadaan teluk menjadikan Sidoarjo sebagai tempat yang mudah diakses oleh kapal-kapal perdagangan

Oleh karena itu, wilayah Sidoarjo memainkan peran penting dalam perdagangan di Jawa Timur sejak masa yang lalu.

Di Sidoarjo terdapat banyak peninggalan sejarah yang menarik. Banyak sekali candi, prasasti dan makam para tokoh sejarah yang dapat ditemukan di tempat ini. 

Salah satunya adalah makam putri Raja Blambangan yang bernama Dewi Sekardadu. Kabarnya, ia dimakamkan di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo yang masih menjadi tujuan ziarah hingga saat ini.

Baca Juga :  Lowongan PT Reska Multi Usaha (Kai Services) Untuk SMA/SMK Posisi Packaging Food Regional Kupang

Ada beberapa versi cerita seputar Dewi Sekardadu yang tersebar di masyarakat Sidoarjo. Menurut cerita yang paling terkenal, Dewi Sekardadu mencari anaknya yang dia duga diculik oleh Patih Kerajaan Blambangan bernama Patih Bajul Sengara. 

Anak tersebut adalah hasil pernikahannya dengan Syech Maulana Ishaq. Kabarnya, Patih Bajul Sengara memasukkan putra Dewi Sekardadu dalam peti kayu yang dipaku dan dihanyutkan ke laut.

Dewi Sekardadu kemudian menumpang kapal nelayan di wilayah Blambangan untuk mencari keberadaan anaknya. 

Kabarnya, dia berhasil menemukan putranya, yang ditemukan di salah satu kapal nahkoda bernama Nyi Ageng Pinatih, seorang janda kaya raya asal Gresik. 

Putranya kemudian diberi nama Joko Samudro, atau lebih dikenal dengan nama Sunan Giri.

Baca Juga :  Besok, Polisi Periksa Anak David Naif, Guna Dalami Sosok Pemeran di Video Syur yang Viral

Namun, saat hendak pulang ke kampung halamannya, kapal yang ditumpangi Dewi Sekardadu kandas dan dia meninggal di laut. 

Kemudian, jasadnya diangkat oleh gerombolan ikan keting yang akhirnya membawanya ke pinggir pantai. Jasad Dewi Sekardadu ditemukan dan dimakamkan oleh para nelayan sekitar, dan daerah makamnya kemudian dinamakan Dusun Kepetingan.

Hingga kini, Dewi Sekardadu masih dihormati oleh masyarakat Sidoarjo, terutama warga Dusun Kepetingan. 

Mereka masih melakukan ziarah ke makamnya sebagai bentuk penghormatan. Cerita sejarah ini menarik untuk dipelajari, terutama terkait bagaimana keberadaan Sidoarjo menjadi tempat yang penting dalam perdagangan dan sejarah Jawa Timur.

Apakah ada kegiatan khusus di Dusun Kepetingan?

Sejarah Makan Dewi Sekardadu dan Asal Mula Dusun Kepentingan
Makam Dewi Serdadu (Dok. Istimewa)

Masyarakat Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo melakukan sebuah kegiatan khusus pada waktu tertentu sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Dewi Sekardadu. 

Baca Juga :  Gunakan Uang Palsu untuk Belanja, Pria di Garut Diciduk Polisi

Kegiatan ini biasa dilaksanakan sebelum upacara sedekah bumi yang dikenal dengan nama “Nyadran“.

Pada hari Nyadran, masyarakat Dusun Kepetingan melakukan persembahan dan doa di makam Dewi Sekardadu sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas kehidupan yang telah diberikan kepada mereka. 

Selain itu, pada acara Nyadran tersebut juga dilaksanakan beberapa kegiatan seperti pentas seni, kesenian, dan diakhiri dengan pembagian makanan kepada masyarakat sekitar.

Kegiatan Nyadran di Sidoarjo sendiri sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat setempat. 

Dalam acara ini, masyarakat setempat memahami bahwa dewasa ini, peran Dewi Sekardadu bukan hanya berupa meneliti sejarah, melainkan membedah ajaran-ajaran batin, kehidupan agama, kebersamaan dan gotong-royong.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Subianto Dukung RUU Perampasan Aset Koruptor
Julen Lopetegui Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Qatar, Siap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia
Kinibisa.com: Portal Edukasi dan Karier untuk Generasi Kompeten Indonesia
Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital
MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram
Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Permudah Pencatatan Kontrak Kerja
Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Saeng Terhambat Kabut dan Hujan
Anggota Komisi IX DPR RI Sebut RUU Ketenagakerjaan Harus Segera Direvisi

Berita Terkait

Friday, 2 May 2025 - 17:05 WIB

Presiden Prabowo Subianto Dukung RUU Perampasan Aset Koruptor

Friday, 2 May 2025 - 14:25 WIB

Julen Lopetegui Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Qatar, Siap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia

Friday, 2 May 2025 - 13:25 WIB

Kinibisa.com: Portal Edukasi dan Karier untuk Generasi Kompeten Indonesia

Friday, 2 May 2025 - 09:28 WIB

Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital

Friday, 2 May 2025 - 08:57 WIB

MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram

Berita Terbaru

Carlos Pena Resmi Tinggalkan Persija Jakarta untuk Musim ini

Olahraga

Carlos Pena Resmi Tinggalkan Persija Jakarta untuk Musim ini

Friday, 2 May 2025 - 16:20 WIB