SwaraWarta.co.id – Universitas Brawijaya (UB) Malang berhasil meraih juara pertama dalam Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) ke-30 yang berlangsung dalam rangkaian acara Grebeg Suro 2025.
Grup Reog UB yang bernama Reyog Brawijaya tampil memukau dan mengalahkan puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Berkat kemenangan ini, UB berhak membawa pulang Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia.
Pembina Reyog Brawijaya, Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, mengatakan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama mereka.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya kita tidak menuntut hasil, yang terpenting itu bagaimana kita menyajikan suatu proses sajian yang terbaik untuk masyarakat Ponorogo maupun masyarakat dunia karena reog ini sudah masuk (diakui) UNESCO,” kata pembina Reyog Brawijaya, Prof Dr Eng Ir Denny Widhiyanuriyawan, Kamis malam (26/6/2025).
Pengumuman pemenang dilakukan dalam acara penutupan Grebeg Suro di Alun-alun Ponorogo. Juri memilih 10 grup terbaik berdasarkan penampilan mereka selama kompetisi yang berlangsung pada 22–25 Juni 2025.
Berikut daftar peringkat 10 besar FNRP 2025:
1. Reyog Brawijaya – Universitas Brawijaya, Malang
2. Gajah Manggolo – SMAN 1 Ponorogo
3. Kridha Taruna – SMAN 2 Ponorog
4. Kencana Dewi – Hotel Ponorogo
5. Bantarangin Singo Wijoyo – DKI Jakarta
6. Singo Caraka Kusuma – Grup eks PB Arjowinangun
7. Reyog Tigang Juru Lamajang – Kabupaten Lumajang
8. Manggolo Mudho – Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo), Yogyakarta
9. Reyog Watoe Dhakon – Universitas Islam Negeri (UIN) Ponorogo
10. Taruno Suryo – SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
Prof. Denny juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang terus konsisten menyelenggarakan festival budaya ini setiap tahun.
Ia merasa bangga karena tahun ini, bertepatan dengan FNRP ke-30, Reog Ponorogo resmi diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
FNRP 2025 ini juga mencatat peningkatan besar, terutama dari jumlah peserta yang mencapai 40 grup, menjadikan persaingan semakin ketat.
Penampilan para peserta berhasil memukau penonton, baik dari Ponorogo maupun dari luar daerah, bahkan mancanegara.
Antusiasme masyarakat yang tinggi ini diharapkan bisa menjadi semangat bersama untuk terus melestarikan Reog Ponorogo, salah satu warisan budaya kebanggaan Indonesia.