Program Makan Bergizi Gratis: Anak Sekolah di Daerah Peternakan Akan Mendapat Susu, Daerah Lain Diberi Alternatif

- Redaksi

Tuesday, 24 December 2024 - 08:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi makan siang gratis (Dok. Ist)

Ilustrasi makan siang gratis (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa tidak semua anak sekolah yang mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menerima susu sebagai bagian dari menu mereka.

Program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini akan memprioritaskan penyaluran susu di daerah yang menjadi sentra peternakan sapi perah.

Menurut Dadan, untuk wilayah yang tidak memiliki peternakan sapi perah, susu akan digantikan dengan menu lain yang tetap memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan kan, tidak usah dipaksakan,” ujar Dadan kepada wartawan usai mengikuti Rakortas CPP 2025 di Jakarta, Senin (23/12).

Baca Juga :  Lamborghini Huracán Adalah Gabungan Keindahan Visual dengan Kekuatan yang Mempesona

Sebagai pengganti susu, anak-anak di wilayah tertentu akan mendapatkan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Sedangkan kalsium dapat dipenuhi melalui daun kelor.

“(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor,” jelasnya.

Namun, ia memastikan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah peternakan sapi perah tetap akan menerima susu sebagai bagian dari menu MBG.

“Tapi di daerah-daerah dengan peternakan yang sapi perah yang cukup ya itu akan menjadi bagian dari makanan mereka,” tegasnya.

Dadan juga menyebutkan bahwa program makan bergizi gratis ini akan menjangkau sekitar 3 juta anak sekolah sebagai penerima manfaat. Pelaksanaan program ini akan dimulai secara bertahap pada 6 Januari 2025.

Baca Juga :  2 Pelajar Asal Boyolali Tewas Terseret Ombak Pantai Klayar

“Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,” pungkasnya.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia dengan menu yang disesuaikan berdasarkan potensi daerah masing-masing.

Berita Terkait

Cara Daftar PPG 2025: Panduan Lengkap untuk Guru Profesional
Jelang Waisak 2569 BE 2025, Ini Jadwal dan Tips Menyaksikan Festival Lampion di Borobudur
Pemuda Katolik Menyambut Baik Pemilihan Kardinal Prevost sebagai Paus Baru
Detik-Detik Waisak 2025: Tradisi Meditasi Menjelang Puncak Perayaan
Ibu Hamil Tertangkap Mencuri Skincare Senilai Rp 1 Juta di Toko Kosmetik
Kakak Adik Kirim Bayi Hasil Inses Lewat Ojol, Tiba di Masjid dalam Kondisi Tak Bernyawa
Mahasiswi ITB Ditangkap Polisi Terkait Meme Presiden Prabowo dan Jokowi
Penanganan Premanisme Ormas Bukan Hanya Tanggung Jawab Polri

Berita Terkait

Saturday, 10 May 2025 - 16:22 WIB

Cara Daftar PPG 2025: Panduan Lengkap untuk Guru Profesional

Saturday, 10 May 2025 - 16:11 WIB

Jelang Waisak 2569 BE 2025, Ini Jadwal dan Tips Menyaksikan Festival Lampion di Borobudur

Saturday, 10 May 2025 - 08:52 WIB

Pemuda Katolik Menyambut Baik Pemilihan Kardinal Prevost sebagai Paus Baru

Saturday, 10 May 2025 - 08:51 WIB

Detik-Detik Waisak 2025: Tradisi Meditasi Menjelang Puncak Perayaan

Saturday, 10 May 2025 - 08:36 WIB

Ibu Hamil Tertangkap Mencuri Skincare Senilai Rp 1 Juta di Toko Kosmetik

Berita Terbaru