Geografis di Daerah yang Kurang Subur atau di Dataran Tinggi adalah

- Redaksi

Saturday, 9 March 2024 - 12:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Geografis di daerah dataran tinggi (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Pola pemukiman di Indonesia beragam dan dipengaruhi oleh kondisi geografis yang ada di setiap wilayah. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di daerah yang kurang subur dan di dataran tinggi, penduduk biasanya mempunyai pola pemukiman yang berbeda dari daerah yang subur atau dataran rendah. 

Hal ini disebabkan kondisi alam sekitar yang lebih kering dan dingin dibanding daerah yang subur, sehingga ada penyesuaian dalam pola pemukiman untuk tetap dapat bertahan hidup.

Bentuk Pola Permukiman Penduduk Indonesia 

Bentuk rumah adalah salah satu contoh pola pemukiman di daerah dataran tinggi yang berbeda dari daerah dataran rendah. 

Di daerah dataran rendah, rumah memiliki lubang angin yang lebar di atas jendela. Hal ini dilakukan agar sirkulasi udara menjadi lebih lancar dan rumah tetap terasa sejuk. 

Baca Juga :  Kondisi Zhafirah Salah Satu Korban yang Terjebak Saat Gunung Marapi Erupsi di Padang

Sedangkan di daerah dataran tinggi, rumah dibuat lebih rapat dan tertutup dengan sedikit lubang angin agar udara panas di dalam rumah bertahan dan memberikan rasa hangat. 

Hal ini dilakukan untuk mengatasi suhu dingin yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi.

Pola pemukiman di daerah kurang subur atau di dataran tinggi biasanya tersebar dan jauh dari satu sama lain. 

Hal ini dikarenakan lahan pertanian mungkin terbatas atau tidak efisien, sehingga penduduk mencari lahan yang lebih subur atau memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. 

Namun, di beberapa daerah dengan kondisi alam yang memungkinkan, penduduk melakukan teknik terasering untuk mengelola lahan di lereng bukit atau gunung. 

Baca Juga :  Diduga Hamil, Seorang Mayat Wanita ditemukan di Slokan

Bali dan Jawa Tengah, misalnya, memiliki contoh rumah-rumah yang dibangun di atas teras-teras di lereng bukit atau gunung.

Pola pemukiman sesuai kondisi geografis

Geografis di Daerah yang Kurang Subur atau di Dataran Tinggi adalah
Geografi di dataran tinggi (Dok. Istimewa)

Pada umumnya, pemukiman di daerah kurang subur atau di dataran tinggi cenderung dekat dengan sumber air, seperti sungai, danau, atau mata air. 

Sumber air menjadi kebutuhan pokok bagi manusia, sehingga pemukiman berada di tempat yang mudah di akses agar mendapatkan air yang cukup. 

Selain itu, pemukiman di daerah tersebut juga berada di sekitar jalan atau jalur transportasi untuk memudahkan akses ke daerah lain dan mempermudah distribusi barang dan jasa.

Penduduk di daerah kurang subur atau di dataran tinggi juga harus beradaptasi dengan kondisi iklim yang ada di daerah mereka. 

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto Biayai Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Strategis Hindari Pemborosan APBN

Suhu udara biasanya lebih dingin, dan curah hujan mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan daerah dataran rendah.

 Penduduk di daerah ini harus menyesuaikan pola pemukiman mereka dengan kondisi iklim, seperti membangun rumah dengan bahan yang isolatif atau menggunakan atap yang mampu menahan beban salju di daerah bersalju.

Secara keseluruhan, pola pemukiman di daerah yang kurang subur atau di dataran tinggi dipengaruhi oleh kondisi geografis, iklim, dan ketersediaan sumber daya alam. 

Penduduk di daerah tersebut harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan mereka agar dapat hidup dan bertahan hidup. 

Pola pemukiman di setiap daerah menciptakan keragaman adat istiadat, kesenian, bentuk rumah, tata bahasa, dan lain sebagainya yang merupakan kekayaan budaya Indonesia.

Berita Terkait

Mengungkap Fakta Dibalik Pertanyaan, Apakah Presiden Bisa Bubarkan DPR?
Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi
Cara Main Roblox di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Mahir Bermain Game Online Favorit
Apakah Taman Margasatwa Ragunan Buka pada 17 Agustus? Ini Penjelasannya
OMNILUXE Jakarta: Koleksi Eksklusif Jam Tangan Patek Phillipe Asli di Mall Artha Gading
Dunia Hiburan Berduka, Mpok Alpa Meninggal Dunia!
Harga Bitcoin Capai Rekor Tertinggi Didukung Ekspektasi Pelonggaran Moneter dan Reformasi Keuangan AS
Cara Mendapatkan Diskon 50% Tambah Daya Listrik PLN di Momen HUT RI

Berita Terkait

Saturday, 23 August 2025 - 10:35 WIB

Mengungkap Fakta Dibalik Pertanyaan, Apakah Presiden Bisa Bubarkan DPR?

Monday, 18 August 2025 - 16:02 WIB

Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi

Sunday, 17 August 2025 - 17:06 WIB

Cara Main Roblox di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Mahir Bermain Game Online Favorit

Sunday, 17 August 2025 - 14:15 WIB

Apakah Taman Margasatwa Ragunan Buka pada 17 Agustus? Ini Penjelasannya

Friday, 15 August 2025 - 18:31 WIB

OMNILUXE Jakarta: Koleksi Eksklusif Jam Tangan Patek Phillipe Asli di Mall Artha Gading

Berita Terbaru