PARQ Ubud Ditutup Permanen: Pelanggaran dan Kontroversi yang Mencuat

- Redaksi

Tuesday, 21 January 2025 - 18:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Masih dari warta nasional, PARQ Ubud, sebuah kompleks usaha di Jalan Sriwedari No. 24, Banjar Tegallantang, Ubud, Gianyar, Bali, resmi dihentikan operasionalnya pada 20 Januari 2025.

Penutupan ini dilakukan oleh Pemkab Gianyar sebagai respons atas sejumlah pelanggaran peraturan daerah.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keputusan penutupan tersebut didasarkan pada pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) Gianyar Nomor 15 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta Perda Gianyar Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko.

Selain itu, Keputusan Bupati Gianyar Nomor 285/E-09/HK/2025 memperkuat langkah ini dengan mewajibkan penghentian total aktivitas di kawasan tersebut.

Pemkab Gianyar mengidentifikasi bahwa PARQ Ubud tidak mematuhi ketentuan tata ruang.

Baca Juga :  Inalillahi Wa Inalilahirojiun, Din Syamsuddin Sebut Putusan MK Bukan Kiamat

Salah satu pelanggaran utama adalah penggunaan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan yang telah ditentukan.

Hal ini menjadi alasan mendasar untuk menghentikan operasional kompleks tersebut.

Penutupan resmi dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Satpol PP Gianyar.

Pada 20 Januari 2025, plang penutupan dipasang di lokasi sebagai tanda bahwa kegiatan di tempat tersebut tidak lagi diizinkan.

Langkah ini diambil untuk memastikan pelanggaran serupa tidak terulang.

Kompleks ini dikenal dengan sebutan “Kampung Rusia” disebabkan mayoritas penghuninya merupakan warga negara Rusia.

Julukan ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat lokal, terutama terkait dampaknya terhadap nilai budaya dan sosial di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Main Masak-masakan, Bocah di Mojokerto Bakar 4 Rumah 1 Gudang

Warga setempat mengungkapkan ketidakpuasan terhadap keberadaan PARQ Ubud.

Kompleks ini dianggap mengganggu harmoni budaya dan tidak sejalan dengan adat istiadat masyarakat sekitar.

Penolakan dari warga menjadi salah satu faktor yang mendorong Pemkab Gianyar untuk bertindak tegas.

Langkah penutupan ini mencerminkan komitmen Pemkab Gianyar dalam menegakkan aturan dan melindungi kearifan lokal.

Pemerintah menegaskan bahwa pelanggaran terhadap tata ruang dan peraturan daerah tidak akan ditoleransi.

Pemkab Gianyar memastikan bahwa PARQ Ubud tidak akan diizinkan untuk kembali beroperasi.

Penutupan permanen ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya agar tidak mengabaikan peraturan yang berlaku.

Penutupan PARQ Ubud menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dapat bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum.

Baca Juga :  Remaja di Ponorogo Meninggal Usai Latihan Silat, Polisi Lakukan Penyelidikan

Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mendorong pelaku usaha lain untuk lebih mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

Keputusan ini menunjukkan bahwa Pemkab Gianyar tidak hanya berkomitmen pada penegakan hukum, tetapi juga pada pelestarian tata ruang dan budaya Bali.

Penutupan permanen PARQ Ubud menjadi langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan nilai-nilai tradisional, memastikan Bali tetap menjadi destinasi wisata yang berakar pada kearifan lokal.***

Berita Terkait

Penyelidikan Tambang Nikel Raja Ampat Masih Berlangsung, Polri Minta Waktu
KPK Sita Aset Milik Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Terkait Kasus Korupsi Dana Hibah
Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Ekstasi, 4 Tersangka Ditangkap dan 3 DPO
KPK Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ustadz Khalid Basalamah
Iran Siap Fasilitasi Kepulangan WNI ke Indonesia
Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump
MPP Medan Sediakan Balai Nikah Gratis, Warga Bisa Menikah Tanpa Biaya
Warga Pulau Enggano Terisolasi, Harga Pisang Anjlok Akibat Pelabuhan Dangkal

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 16:27 WIB

Penyelidikan Tambang Nikel Raja Ampat Masih Berlangsung, Polri Minta Waktu

Tuesday, 24 June 2025 - 14:38 WIB

Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Ekstasi, 4 Tersangka Ditangkap dan 3 DPO

Tuesday, 24 June 2025 - 14:10 WIB

KPK Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ustadz Khalid Basalamah

Tuesday, 24 June 2025 - 13:57 WIB

Iran Siap Fasilitasi Kepulangan WNI ke Indonesia

Tuesday, 24 June 2025 - 13:50 WIB

Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump

Berita Terbaru

Lifestyle

7 Camilan Sehat yang Bikin Otak Tetap Cerdas

Tuesday, 24 Jun 2025 - 16:30 WIB

Aplikasi LinkedIn (Dok. Ist)

Teknologi

LinkedIn: Fitur AI Penulisan Resume Belum Banyak Digunakan

Tuesday, 24 Jun 2025 - 16:23 WIB

Babymonster (Dok. Ist)

Entertainment

Babymonster Rilis Lagu Baru “Hot Sauce” Awal Juli, Tanpa Rami

Tuesday, 24 Jun 2025 - 16:17 WIB

cara menghilangkan garis merah di Word

Teknologi

4 Cara Menghilangkan Garis Merah di Word: Panduan Lengkap!

Tuesday, 24 Jun 2025 - 15:22 WIB