Siswa MTS di Situbondo Tewas Usai Dikeroyok Temanya Sendiri

- Redaksi

Monday, 27 May 2024 - 01:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Korban saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Seorang pelajar di Situbondo meninggal dunia karena dikeroyok oleh teman-temannya. Korban berusia 15 tahun dan anak kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Situbondo. 

Awalnya dia mendapat pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal yang mengancamnya, kemudian dia pergi ke tempat yang sudah direncanakan dan malah dikeroyok oleh teman-temannya. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kakak korban, NV, mengatakan bahwa pesan WA nomor tak dikenal itu mencoba memancing emosi adiknya. 

Baca Juga:

Sadis! Anak Kandung di Karangasem Tega Aniaaya Ibunya Kandungnya Sendiri

“Chat WA nomor tak dikenal itu di mencoba memancing emosi adik saya,” cetus NV kepada sejumlah jurnalis, Minggu (26/5).

Baca Juga :  Angkot Tabrak Ruko, Satu Orang Luka Parah

Setelah terpancing emosinya, Korban yakni MF mendatangi lokasi yang dimaksud oleh para pelaku. Sampai di lokasi tersebut, korban dianiaya oleh beberapa orang.

Korban sempat koma dan dirawat di RSUD Kraksaan selama sepekan sebelum meninggal. Polisi sudah menangkap 9 terduga pelaku yang masih di bawah umur.

Sebelum meninggal dunia, korban sempat mengalami koma. Meskipun telah mendapatkan perawatan dari tim medis, namun nyawa MF tidak tertolong. 

“Adik saya kondisinya koma selama menjalani rawat inap di RSUD Kraksaan,” ungkapnya.

Baca Juga:

Bawa Kabur hingga Perkosa Anak Orang, Pria Asal Probolinggo Ditangkap Polisi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo juga membenarkan bahwa pihaknya sudah mengamankan 9 orang yang diduga pelaku 

Baca Juga :  Jelang Nataru, Harga Bapok di Pasar Legi Ponorogo Bikin Masyarakat Ngilu

“Benar. Sementara ada 9 terduga pelaku yang kami mintai keterangan secara intensif. Semuanya masih di bawah umur,” tandas Momon.

Berita Terkait

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!
Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri
Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia
Wapres Gibran Akan Resmikan Bazar Blitar Djadoel 2025, Dorong UMKM Lokal
Jalur Kereta Porong Terendam Banjir, KAI Pastikan Masih Aman Dilewati Meski dengan Kecepatan Terbatas
Jelang HUT Jakarta ke-498, Rano Karno Ziarah ke TMP Kalibata
Puluhan WNI Tertahan di Israel, Yordania, dan Iran Akibat Konflik
Masdddho Batal Tampil di Pembukaan Grebeg Suro 2025, Pindah ke Penutupan

Berita Terkait

Tuesday, 17 June 2025 - 16:40 WIB

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!

Tuesday, 17 June 2025 - 16:27 WIB

Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri

Tuesday, 17 June 2025 - 16:25 WIB

Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia

Tuesday, 17 June 2025 - 16:01 WIB

Wapres Gibran Akan Resmikan Bazar Blitar Djadoel 2025, Dorong UMKM Lokal

Tuesday, 17 June 2025 - 15:52 WIB

Jalur Kereta Porong Terendam Banjir, KAI Pastikan Masih Aman Dilewati Meski dengan Kecepatan Terbatas

Berita Terbaru

Pendidikan

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 Jun 2025 - 17:39 WIB